Banyak umat Islam yang ingin hafal Al-Quran. Namun disadari atau tidak, ada para penghafal yang tidak siap hafal Al-Quran,”demikian yang diucapkan Ustaz Slamet Setiawan, S.H.I.
Ia juga mengatakan ketika menambah hafalan mereka sangat bersemangat. Bahkan ingin segera menambah lagi ketika sudah menyelesaikan target hariannya. Seakan-akan ingin segera menyelesaikan semua targetnya dalam waktu secepat mungkin.
Baca Juga: Ketika Banyak yang Iri Saat Kita Menghafal Al-Quran
Penghafal Al-Quran Yang Tidak Siap Hafal Al-Quran
Tapi apakah semangat menambah hafalan itu ada ketika melancarkan atau memurajaah hafalan? Faktanya tidak demikian. Tidak semua penghafal Al-Quran memiliki semangat yang tinggi untuk melancarkan hafalannya dan Istiqamah murajaah. Hal ini disebabkan karena menghafal Al-Quran itu ada syahwatnya. Sedangkan murojaah tidak demikian.
Syahwat ingin segera menyelesaikan target hafalan memicu para penghapal untuk semangat menyelesaikan dan menambah hafalan baru secepat-cepatnya. Dan ketika target hafalan itu menjadi tujuannya, mereka tidak memiliki energi yang sama dalam melancarkan dan menjaga hafalan yang sudah didapat.
“Inilah yang saya sebut dengan penghafal Al-Quran yang tidak siap hafal Al-Quran. Menambah hafalan baru hanya dilakukan satu kali saja. Tapi mengulang-ulang hafalan adalah pekerjaan yang harus dan wajib dilakukan setelah dia hafal sampai mati,” ujar Ustaz Slamet
Ketika kita tidak siap Istiqamah mengulang-ulang hafalan, sudah dipastikan ayat-ayat yang kita hafalkan sebanyak apapun akan hilang. Karena inti dari menghafal Al-Quran adalah sejauh mana kita bisa konsisten mengulang-ulang sebanyak mungkin ayat-ayat yang sudah pernah dihafal.
Penghafal yang sukses bukan mereka yang sudah selesai setoran hafalan baru. Penghafal Al-Quran yang sukses adalah mereka yang bisa konsisten mengulang-ulang hafalan yang pernah disetorkan.
Kesuksesan itu terlihat pasca hafal. Jika ia hanya menargetkan menyelesaikan setoran hafalannya saja dan menganggap itu sudah final, Maka sejatinya dia gagal menjadi seorang penjaga kitab Allah.
Ingatlah bahwa tidak semua umat Islam diberikan nikmat oleh Allah punya keinginan menghafal Al-Quran.
Dan tidak semua yang diberi nikmat ingin menghafal Al-Quran mampu mulai menghafal.
Dan tidak semua yang mampu mulai menghafal bisa bertahan dan menyelesaikan target nya.
Begitu juga dengan orang orang yang diberikan nikmat bisa menyelesaikan target hafalanya, tidak semuanya mampu mempertahankan hafalannya dengan Istiqamah sampai husnul khatimah.
Mudah-mudahan kita semuanya termasuk orang orang yang diberikan kekuatan dan hidayah Allah untuk bisa menyelesaikan target-target hafalan kita. Serta diberikan kemampuan untuk istiqamah menjaga apa yang sudah kita hafalkan sampai mati.
Wallahua’lam… [Ln]