MENGIKUTI generasi awal ditulis oleh Ustaz Iman Santoso, Lc. yang menukil penjelasan dari syaikh Muhammad Al-Basyir Al-Ibrahimi.
“لن يَصلُحَ آخرُهذه الأمة إلا بما صَلَح به أولها
” Tidak akan baik generasi umat Islam yang terakhir ini, kecuali mengikuti generasi awal dari umat ini.” (Imam Malik bin Anas).
Berkata syaikh Muhammad Al-Basyir Al-Ibrahimi mengomentari hikmah di atas, “Ini adalah kalimat kalau bukan perkataan Nabi, maka ada sentuhan Nabi, lintasan ruhnya dan sepercik dari cahayanya”.
Generasi awal umat ini adalah 3 generasi terbaik, yaitu para sahabat, kemudian tabiin kemudian tabiit tabiin. Rasulullah saw bersabda:
خَيْرُكُمْ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
“Sebaik-baiknya kalian adalah generasiku, kemudian setelahku kemudian setelahku” (HR Bukhari).
Baca juga: Jabir ibnu Hayyan, Bapak Distilasi yang Menyempurnakan Proses Pembuatan Parfum
Mengikuti Generasi Awal
Lebih khusus lagi adalah generasi sahabat di masa Rasul saw dan masa Khulafaur Rasyidin
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ، عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ، فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
“Hendaklah kalian mengikuti Sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin setelahku, berpegang teguhlah dengannya dan tinggalkan bid’ah, karena setiap bid’ah adalah sesat” ( HR Abu Dawud, At-Tirmidi, hadits hasan shahih).
Generasi awal ini adalah generasi Salafu Shalih yang patut untuk dicontoh, diikuti dan diteladani oleh generasi akhir dari umat Islam ini dalam hal komitemen terhadap Islam, sesuai petunjuk Al-Qur’an dan bimbingan Sunnah Rasul saw, bahkan akhlak Rasul saw adalah Al-Quran, ketika ‘Aisyah ra ditanya tentang akhlak Rasul, beliau menjawab:
كان خُلُقُه القُرآنَ.
Mereka hidup dalam naungan Al-Qur’an, belajar langsung dari Rasul saw, sehingga para Sahabat juga disebut dengan generasi Al-Qur’an yang unik. Al-Qur’an lah yang memperbaiki jiwa yang menyimpang dari jalan yang benar, membebaskan akal dari ikatan tradisi yang buruk dan rusak, membuka dihadapannya medan perenungan, pemikiran dan peradaban.
Inilah rahasia kebaikan umat Islam, yaitu komitmen dengan Islam, bangga dengan Islam mendakwahkan Islam. Kemudian melahirkan perdaban dan kejayaan Islam selama puluhan abad. Rasuluullah saw bersabda:
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ, وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ, وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ.
“Pokok segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncak tertingginya adalah jihad.” ( HR At- Tirmidzi).
Umar bin Khattab berkata:
نحن قوم أعزنا الله بالإسلام فمهما ابتغينا العزة بغيره أذلنا الله
“Kami adalah kaum yang dimuliakan oleh Allah dengan Islam, apabilah kami mencari kemuliaan di luar Islam, maka Allah akan menghinakannya.”
Barangkali inilah rahasia kekuatan, kesabaran Gaza, Palestina, khususnya Izuddin Al-Qassam sayap militer Hamas, karena mereka beriman terhadap Islam, komitmen pada Islam dan hidup dalam naungan Al-Quran. Mereka sudah berjuang 300 hari melawan Israel dan negara-negara besar.
Padahal dalam perang dunia kedua: Denmark menyerah dalam waktu 6 jam. Luxemberg dalam waktu 1 hari. Belanda dalam waktu 5 hari. Belgia dalam waktu 18 hari. Polandia dalam waktu 35 hari. Prancis dalam waktu 46 hari. Norwegia dalam waktu 63 hari. Allah Ta’ala berfirman:
كَتَبَ اللّٰهُ لَاَ غْلِبَنَّ اَنَاۡ وَرُسُلِيْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ قَوِيٌّ عَزِ يْزٌ
“Allah telah menetapkan, Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang. Sungguh, Allah Maha Kuat, Maha Perkasa.” (QS. Al-Mujadilah: 21)
Wallahu a’lam bis shawab.[ind]