ChanelMuslim.com – Jangan ikuti jalan setan ini ditulis oleh Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal. Sifat jalan setan itu ada beberapa yang patut kita waspadai.
Allah Taโala berfirman,
ููููุง ุชูุชููุจูุนููุง ุฎูุทูููุงุชู ุงูุดููููุทูุงูู ุฅูููููู ููููู ู ุนูุฏูููู ู ูุจูููู (168) ุฅููููู ูุง ููุฃูู ูุฑูููู ู ุจูุงูุณูููุกู ููุงููููุญูุดูุงุกู ููุฃููู ุชูููููููุง ุนูููู ุงูููููู ู ูุง ููุง ุชูุนูููู ูููู (169)
โDan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.โ (QS. Al-Baqarah: 168-169)
Baca Juga:ย Rajin Berdzikir agar Tidak Diganggu Setan
Jangan Ikuti Jalan Setan
Beberapa pelajaran penting yang bisa ditarik dari ayat di atas:
1- Kita diperintahkan tidak mengikuti jalan setan
2- Pahamilah bahwa setan adalah musuh manusia
Ayat di atas menunjukkan bahwa setan itu adalah musuh manusia. Ini bukan hanya berarti menjauh dari setan, namun menjauh pula dari teman-teman setan dari kalangan manusia yang mengajak pada perbuatan dosa.
Setan jelas musuh kita, yang menjadi teman-teman setan pun adalah musuh yang mesti dijauhi.
Allah Taโala berfirman,
ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขูู ููููุง ููุง ุชูุชููุฎูุฐููุง ุงูููููููุฏู ููุงููููุตูุงุฑูู ุฃูููููููุงุกู ุจูุนูุถูููู ู ุฃูููููููุงุกู ุจูุนูุถู
โHai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain.โ (QS. Al-Maidah: 51)
Dalam ayat lain disebutkan pula,
ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขูู ููููุง ููุง ุชูุชููุฎูุฐููุง ุนูุฏููููู ููุนูุฏููููููู ู ุฃูููููููุงุกู ุชูููููููู ุฅูููููููู ู ุจูุงููู ูููุฏููุฉู
โHai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang.โ (QS. Al-Mumtahanah: 1)
Berarti dari sini, kita diperintahkan untuk mencari teman yang baik, bukan teman yang buruk yang menjadi temannya setan.
3- Setan mengajak pada dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar
Yang dimaksud dengan as-suuโ dalam ayat adalah amalan kejelekan di bawah al-fahsyaโ.
Adapun al-fahsyaโ adalah dosa-dosa besar yang dianggap jelek oleh akal dan syariโat. Berarti as-suuโ adalah dosa kecil, sedangkan al-fahsyaโ adalah dosa besar.
Kalau dalam diri kita ada niatan untuk melakukan dosa kecil maupun dosa besar, maka ketahuilah, itu adalah jalan setan.
Maka mintalah pada Allah perlindungan dari maksiat atau dosa tersebut. Allah Taโala berfirman,
ููุฅูู ููุง ููููุฒูุบูููููู ู ููู ุงูุดููููุทูุงูู ููุฒูุบู ููุงุณูุชูุนูุฐู ุจูุงูููููู ุฅูููููู ุณูู ููุนู ุนููููู ู
โDan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah.โ (QS. Al-Aโraf: 200)
Contoh yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam untuk meminta perlindungan pada Allah agar tidak terjerumus dalam zina atau perselingkuhan.
ุงููููููู ูู ุฅููููู ุฃูุนููุฐู ุจููู ู ููู ุดูุฑูู ุณูู ูุนูู ููู ููู ุดูุฑูู ุจูุตูุฑูู ููู ููู ุดูุฑูู ููุณูุงููู ููู ููู ุดูุฑูู ููููุจูู ููู ููู ุดูุฑูู ู ููููููู
โAllahumma inni aโudzu bika min syarri samโii, wa min syarri basharii, wa min syarri lisanii, wa min syarri qalbii, wa min syarri maniyyiโ
(artinya: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari kejelekan pada pendengaranku, dari kejelekan pada penglihatanku, dari kejelekan pada lisanku, dari kejelekan pada hatiku, serta dari kejelekan pada mani atau kemaluanku).
(HR. An-Nasaโi, no. 5446; Abu Daud, no. 1551; Tirmidzi, no. 3492. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
4- Setan mengajak berbicara tanpa ilmu
Berbicara tentang Allah ada tiga macam:
1. Berbicara tentang Allah yang benar-benar itu dari Allah, seperti itu boleh. Bahkan bisa jadi wajib untuk berbicara seperti itu jika dibutuhkan.
2. Berbicara tentang Allah yang diketahui bahwa Allah menyelisihi hal itu, maka haram berbicara seperti itu. Bahkan hal tersebut keras dilarang karena termasuk menentang Allah.
3. Berbicara tentang Allah yang tidak diketahui kalau Allah mengatakannya, maka haram juga berbicara tentang hal tersebut.
Pembicaraan yang haram tentang Allah bisa jadi berbicara dalam masalah hukum. Allah haramkan sesuatu, ia menyatakan bahwa Allah menghalalkannya.
Begitu pula yang lebih dari itu lagi adalah berbicara tentang Allah dalam masalah nama dan sifat Allah. Seperti menyatakan Allah serupa dengan makhluk atau menolak nama atau sifat Allah. Padahal Allah Taโala berfirman,
ููููุณู ููู ูุซููููู ุดูููุกู ูููููู ุงูุณููู ููุนู ุงููุจูุตููุฑู
โTidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.โ (QS. Asy-Syura: 11)
ููููุง ุชูุถูุฑูุจููุง ููููููู ุงููุฃูู ูุซูุงูู ุฅูููู ุงูููููู ููุนูููู ู ููุฃูููุชูู ู ููุง ุชูุนูููู ูููู
โMaka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.โ (QS. An-Nahl: 74).[ind]
Referensi:ย Ahkam Al-Qurโan Al-Karim. Cetakan pertama, tahun 1428 H. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-โUtsaimin. Penerbit Madar Al-Wathan.
sumber: Rumaysho.com