KENAPA bacaan al-qur’an ada yang berbeda-beda? Alasan bacaan al-qur’an berbeda-beda adalah bahasa Arab dahulu mempunyai berbagai lahjah (dialek) yang beragam antara satu kabilah dan kabilah lain, baik dari segi intonasi, bunyi maupun hurufnya.
Terlebih lagi, Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Quraisy yang mempunyai kelebihan dan keistimewaan tersendiri, dan lebih tinggi daripada bahasa dan dialek yang lain.
Baca Juga: Kecanduan Al-Qur’an
Alasan Bacaan Al-Qur’an Berbeda-beda
Oleh: Ustaz Slamet Setiawan, S.H.I
Al-Qur’anul Karim adalah mu’jizat yang abadi, yang diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sebagai petunjuk. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah Subhanahu wa taala dalam Bahasa Arab yang sangat tinggi susunan bahasanya dan keindahan balaghah-nya.
Bahasa Arab dahulu mempunyai berbagai lahjah (dialek) yang beragam antara satu kabilah dan kabilah lain, baik dari segi intonasi, bunyi maupun hurufnya.
Bahasa Quraisy mempunyai kelebihan dan keistimewaan tersendiri, dan lebih tinggi daripada bahasa dan dialek yang lain, antara lain, karena orang Quraisy berdampingan dengan Baitullah, menjadi pengabdi urusan haji, membangun Masjidil Haram, dan tempat persinggahan dalam perniagaan.
Oleh karena itu, wajarlah apabila al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Quraisy kepada seorang rasul yang Quraisy pula, agar dapat menjinakkan orang-orang Arab dan mewujudkan kemu’jizatan al-Qur’an yang tidak bisa mereka tandingi.
Perbedaan dialek bangsa Arab tersebut, maka al-Qur’an yang diwahyukan Allah Subhanahu wa taala kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam akan menjadi sempurna kemu’jizatannya apabila ia dapat menampung berbagai dialek dan macam-macam cara membaca al-Qur’an sehingga memudahkan mereka untuk membaca, menghafal dan memahaminya.
Baca Juga: Ibnu Mas’ud dan Kemuliaan bersama Al-Qur’an
Dalil Diturunkannya Al-Qur’an dalam Tujuh Huruf
Hadits dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu, ia berkata:
قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : أقرأنى جبريل على حرف فراجعته فلم أزل أستزيده و يزيدنى حتى انتهى على سبعة أحرف (رواه البجارى و مسلم و غيره)
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Jibril telah membacakan al-Qur’an kepadaku dalam satu huruf. Aku berulang-ulang membacanya. Selanjutnya aku selalu meminta kepadanya agar ditambah, sehingga ia menambahnya sampai tujuh huruf. (HR Bukhari, Muslim, dan lainnya)
Hadits dari Umar bin Khattab Radhiyallahu anhu
Ia berkata:
سمعت هشام بن حكيم يقرأ سورة الفرقان فى حياة رسول الله صلى الله عليه و سلم ، فاستمعت لقراءته ، فإذا هو يقرؤها على حروف كثيرة لم يقرئنيها رسول الله صلى الله عليه و سلم ، فكدت أساوره فى الصلاة ، فانتظرته حتى سلم ، ثم لببته بردائه قلت :
من أقرأك هذه السورة ، قال : أقرأ نيها رسول الله صلى الله عليه و سلم ، قلت له : كذبت ، فو الله ، إن رسول الله صلى الله عليه و سلم أقرأنى هذه السورة التى سمعتك تقرؤها ، فانطلقت أقوده إلى رسول الله صلى الله عليه و سلم فقلت : يا رسول الله ،
إنى سمعت هذا يقرأ سورة الفرقان على حروف لم تقرئنيها ، و أنت أقرأتنى سورة الفرقان ، فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : أرسله يا عمر ، اقرأ يا هشام ، فقرأ هذه القراءة التى سمعته يقرأها ، قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : هكذا أنزلت ،
ثم قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ” إن هذا القرآن انزل على سبعة أحرف فاقرأوا ما تيسرمنه ” (رواه البخارى و مسلم و ابو داود و النسائى و الترمذى و احمد و ابن جرير)
Aku mendengar Hisyam bin Hakim membaca surat Al-Furqan di masa hidup Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Lalu aku sengaja mendengarkan bacaannya.
Tiba-tiba dia membaca dengan bacaan yang bermacam-macam yang belum pernah dibacakan Nabi kepadaku.
Hampir saja aku serang dia dalam shalat, namun aku berusaha menunggu dengan sabar sampai dia salam. Begitu dia salam aku tarik leher bajunya, seraya aku bertanya,
“Siapa yang mengajari bacaan surat ini?” Hisyam menjawab, “yang mengajarkannya adalah Rasulullah sendiri”.
Aku gertak dia, “kau bohong, demi Allah, Rasulullah telah membacakan kepadaku surat yang kau baca tadi (tetapi tidak seperti bacaanmu).
Maka kuajak dia menghadap Rasulullah dan kuceritakan peristiwanya. Lalu Rasulullah menyuruh Hisyam membaca surat Al-Furqan sebagaimana yang dibaca tadi.
Kemudian Rasulullah berkomentar, “Demikianlah bacaan surat itu diturunkan”. Lalu Rasulullah berkata lagi,
“Sesungguhnya al-Qur’an itu diturunkan dalam tujuh huruf”, maka bacalah mana yang kalian anggap mudah. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An-Nasai, At-Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Jarir).[ind]