AL-QUR’AN menyebut karakteristik atau perilaku orang gagal yang berpotensi berdampak buruk jika tidak segera ditinggalkan.
Ustaz K.H. Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc. menjelaskan bahwa Al-Quran menyebut beberapa perilaku sebagai perilaku orang gagal (خاب).
Ini berarti perilaku tersebut sangat buruk, berpotensi menyebabkan kegagalan dan berdampak buruk dalam kehidupan pelakunya, bila tidak segera ditinggalkan.
Baca Juga: Kisah Orang yang Gagal Bunuh Diri karena Ketiduran di Masjid
4 Perilaku Orang Gagal dalam Al-Qur’an
Perilaku gagal pertama adalah kebohongan
ۚ وَقَدْ خَا بَ مَنِ افْتَرٰ ى
“…Dan sungguh rugi orang yang mengada-adakan kebohongan.” (Taha: 61)
Orang yang suka berbohong akan mendapat cap pembohong dan terjebak dalam mata rantai keburukan hingga tidak dipercaya orang. (Muslim 2607).
Orang yang tidak dipercaya orang lain pasti gagal dalam hidupnya karena modal utama kesuksesan hidup ini adalah kepercayaan.
Orang yang berhasil dalam apa saja tetapi diraih melalui kebohongan bisa dipastikan dia menjadi orang gagal, capat atau lambat.
Perilaku gagal kedua adalah tirani dan keras kepala
وَا سْتَفْتَحُوْا وَخَا بَ كُلُّ جَبَّا رٍ عَنِيْدٍ
“Dan mereka memohon diberi kemenangan dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala.” (Ibrahim: 15)
Seorang pemimpin yang terjebak dalam perilaku tirani dan keras kepala pasti gagal dalam kepemimpinan dan pemerintahannya (sudah banyak contohnya dalam sejarah).
Demikian pula seorang pemimpin rumah tangga, organisasi dan lainnya. Jika berperilaku tirani dan keras kepala pasti mengalami kegagalan.
Seorang anggota organisasi yang bersikap tirani dan keras kepala dengan tidak mematuhi aturan dan keputusan yang ditetapkan dalam mekanisme syura, bahkan juga berpotensi menjadi orang gagal.
Karena perilaku tirani dan keras kepala menyebabkan kegagalan siapa saja pelakunya, baik pemimpin atau prajurit biasa.
Perilaku gagal ketiga adalah kezaliman
وَعَنَتِ الْوُجُوْهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّوْمِ ۗ وَقَدْ خَا بَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا
“Dan semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Hidup dan Yang Berdiri sendiri. Sungguh rugi orang yang melakukan kezaliman.” (Taha: 111)
Dalam ayat ini diisyaratkan bahwa kezaliman terburuk adalah tidak mau tunduk kepada Allah. Apa saja kesuksesan yang tidak membawa kepada ketundukan kepada Allah adalah kegagalan hidup.
Perilaku gagal keempat adalah mengotori jiwa
وَقَدْ خَا بَ مَنْ دَسّٰٮهَا
“dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.” (Asy-Syams: 10)
Bila hati dibiarkan menjadi sarang penyakit seperti riya’, dengki, dendam, sombong, benci orang saleh, khianat dan sifat-sifat buruk lainnya maka bisa dipastikan orang ini adala orang yang gagal dalam menjalani kehidupan.
Kesuksesan apa saja yang menyebabkan hati dan jiwanya kotor penuh penyakit adalah kegagalan hidup.
Semoga Allah menjauhkan kita semua dari semua perilaku gagal dan mengaruniakan kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.[ind]
Sumber: https://t.me/robbanimediatama