JODOH kadang datang tak diundang. Itulah yang diharapkan semua lajang. Tapi, jangan salah penyikapan, jodoh datang keberkahan melayang.
Semua lajang ingin proses jodohnya lancar, tanpa hambatan. Lebih dari itu, ada nilai keberkahan yang harus diperjuangkan.
Empat tips ini ada baiknya diperhatikan agar jodoh yang datang bisa memiliki nilai keberkahan, dunia dan akhirat. Yaitu:
Satu, Utamakan Pilihan Agama
Ganteng dan cantik itu relatif. Begitu pun dengan kaya dan kecerdasan. Ada satu patokan yang utama, yaitu pilihan karena bagusnya agama calon.
Tidak tanggung-tanggung, yang mengajarkan patokan tentang kriteria agama itu adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wasalam.
Nabi bahkan menambahkan, jika kalian memilih calon karena agama, maka ‘taribat yadaaka’. Artinya kira-kira, kalian akan sukses.
Patokan agama ini tidak pernah relatif. Tidak pernah bergeser menjadi pudar seperti halnya wajah dan rupa. Tidak pernah juga berkurang seperti halnya harta.
Justru dari patokan agama yang baik, segala kriteria yang diabaikan akan tumbuh kemudian.
Dua, Jangan Pacaran
Kalau kriteria agama sudah diyakini oke, maka proses selanjutnya adalah lamaran dan pernikahan. Jangan mau dibuai setan.
Bagaimana setan membuai orang yang sedang jatuh cinta? Yaitu, dengan menajamkan bayang-bayang sosok calon. Kemudian, diberikan seribu satu alasan agar bisa menjalin komunikasi intensif.
Apa itu komunikasi intensif? Yaitu, komunikasi yang sebenarnya tidak perlu karena dengan sendirinya akan terjawab setelah pernikahan.
Komunikasi intensif biasanya terkemas dalam bentuk pendekatan, mematangkan perencanaan, dan lainnya.
Jadi, abaikan imajinasi setan ini. Jika memang sudah ada azam atau tekad, maka tawakallah.
Tiga, Jangan Tunda-tunda Pernikahan
Kalau segalanya sudah ready, jangan betah dengan menunda waktu pelaksanaan pernikahan. Kalau resepsi yang serba lengkap memang sulit dadakan, maka yang mana saja asal bisa cepat.
Hal ini tentunya harus kesepakatan dengan para orang tua. Ya, dikira-kira saja rentang waktu acara pernikahan yang bisa cepat. Kalau bisa sebulan setelah lamaran, mungkin lebih baik. Kalau tidak, jangan sampai lebih enam bulan. Apalagi tahunan.
Abaikan apa kata orang. Silahkan mereka berkomentar miring dan lainnya. Pada saatnya, hal ini bisa disampaikan secara bijak.
Empat, Niatkan Resepsi untuk Sedekah
Resepsi atau biasa disebut walimatul ‘ursy memang bagian dari syariat Islam. Inilah walimah yang paling prioritas untuk dikunjungi jika sudah diundang.
Namun, jangan niatkan pelaksanaan walimah untuk hal-hal yang tidak penting. Antara lain, untuk menarik “upeti” dari tamu undangan. Karena itu yang diundang yang “potensial” saja. Sementara yang kaum lemah diabaikan.
Ada lagi yang menjadikan resepsi untuk ajang gengsi. Acaranya besar-besaran, tempatnya mewah, dan yang diundang kaum menengah.
Abaikan itu semua. Coba tanamkan dalam hati sebuah niat yang disunnahkan Nabi untuk acara resepsi pernikahan, yaitu untuk sedekah.
Undang sanak kerabat, tetangga, dan lainnya. Tapi jangan lupa, sertakan juga kaum fuqara dan masakin agar mereka juga bisa mencicipi kebahagiaan pernikahan.
Lalu, mintakan doa dari mereka. Insya Allah keberkahan akan melimpah. [Mh]