MELANJUTKAN kisah persiapan pernikahan Fathimah, anak Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Ketika Fatimah dan suaminya Ali datang menemui Rasul untuk meminta budak untuk membantu urusan rumah tangga mereka.
Akan tetapi, Rasulullah menjawab, “Demi Allah, aku tidak akan memberi kalian budak tersebut. Aku ingin memenuhi kebutuhan perut ahli shuffah, tetapi aku tidak punya apa-apa untuk mereka. Jadi, aku akan menjual budak itu kepada kalian agar uangnya bisa kuberikan kepada ahli shuffah.”
Akhirnya Ali dan Fathimah pulang. Sesampainya di rumah, keduanya merebahkan diri di pembaringan dengan berselimutkan kain kasar.
Kain kasar yang dimiliki Ali dan Fathimah itu adalah sebentuk tilam, yang jika kepala mereka ditutup dengannya, kedua kaki mereka akan terlihat, dan jika kedua kaki ditutup, kepala mereka tampak.
Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendatangi Ali dan Fathimah di rumahnya.
Mereka pun kalang kabut ketika didatangi Rasulullah. Beliau bersabda, “Tetaplah di tempat kalian. Maukah kalian kuberitahu tentang apa yang lebih baik daripada permintaan kalian tadi?”
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Keduanya menjawab, “Ya.” Beliau lalu bersabda, “Yaitu beberapa kalimat yang diajarkan oleh Jibril kepadaku: bertasbih sepuluh kali usai setiap shalat, bertahmid sepuluh kali, dan bertakbir sepuluh kali. Dan jika kalian hendak merebahkan diri di pembaringan kalian, bertasbihlah tiga puluh tiga kali, bertahmidlah tiga puluh tiga kali, dan bertakbirlah tiga puluh empat kali.”
Ali melanjutkan, “Demi Allah, sejak itu, aku tidak pernah meninggalkan apa yang diajarkan Rasulullah itu.”
Ibnu al-Kawa bertanya kepada Ali, “Bahkan pada malam Shiffin?” Ali menjawab, “Semoga Allah memerangi kalian, hai penduduk Iraq, bahkan sampai pada malam Shiffin.”
Persiapan Pernikahan Fathimah Anak Baginda Nabi (2)
Baca juga: Inspirasi dari Putri Rasulullah, Fatimah
Malam Shiffin adalah malam di mana terjadi pertempuran sengit. Meskipun demikian, Ali tidak pernah meninggalkan dzikrullah sebagaimana yang diajarkan Rasulullah.
Lihatlah wahai kaum Muslimin, ini adalah putri dari seorang pemuka umat manusia.
Lihat bagaimana persiapannya saat menghadapi pernikahan, perhatikan pula sikap ayahnya saat sang putri meminta seorang pembantu.
Sungguh permintaan Fathimah bukan karena ia ingin bersantai-santai dan bersenang-senang, melainkan karena tangannya benar-benar bengkak karena menumbuk biji-bijian yang ia makan.
Sementara itu, suaminya mengeluh sakit dada akibat seringnya mengangkat air.
Selain itu pula, keduanya hanya memiliki selimut yang tidak cukup untuk menutupi seluruh tubuh, sebagaimana diriwayatkan Ibnu Hibban.[Sdz]
Sumber: Buku Bekal Pernikahan karya Syaikh Mahmud Al-Mashri.