MENJELANG pernikahan calon pasangan sering menghadapi konflik dalam mempersiapkan pernikahan sehingga tak jarang ini menyebabkan pertengkaran dan lebih parahnya gagal menikah. Oleh karena itu pentingnya tiap calon pengantin belajar mengelola emosi sejak menjelang pernikahan ini.
Pernikahan adalah hari bahagia dan awal dari kehidupan rumah tangga ke dua pasangan, dr. Zulvia Syarif, Sp.KJ Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa mengatakan bahwa dalam menghadapi tantangan dan konflik menjelang pernikahan calon pengantin perlu mengedepankan ketenangan dan logika.
Saat sedang emosi tubuh cenderung dikendalikan oleh area otak yang mengatur emosi sehingga area otak berpikir bijaksana tidak berfungsi dengan baik.
Baca Juga: Do and Donts Perawatan Wajah Menjelang Pernikahan
Pentingnya Mengelola Emosi Menjelang Pernikahan
“Jadi belajar untuk tenang dulu, relaksasi dulu, kemudian kita coba fokus kepada apa inti permasalahannya dan fokuslah pada solusinya dan komunikasikan dengan baik,” ucap wanita yang akrab dipanggil Dokter Vivi dalam Vodcast: Waktu Indonesia Berencana (WIB) Persiapan Mental Calon Pengantin Jelang Resepsi yang diadakan oleh BKKBN. (Kamis, 03/11/2022)
Menjelang pernikahan persiapan mental menjadi sangat penting, terutama yang berhubungan dengan pola komunikasi.
Selain mengelola emosi, menyesuaikan diri terhadap perbedaan yang ada pada pasangan dan keluarganya juga perlu dipelajari dengan baik.
Menyadari bahwa perbedaan pendapat adalah suatu hal yang wajar terjadi, sehingga yang terpenting adalah bagaimana mengelola konflik dan menyikapi perbedaan.
Persiapan mental lainnya adalah komitmen terhadap institusi pernikahan. Jika komitmen sudah kuat maka tantanga apapun akan mudah di atasi dengan kepala dingin.
Dokter Vivi juga berpesan kepada para calon pengantin bahwa pernikahan haruslah dimulai dengan energi positif dengan menguatkan tujuan dari pernikahan tersebut.
“Jadi berupayalah untuk bisa berkomunikasi dengan cara yang positif, cari circle atau tim yang bisa membantu kita mempersiapkan pernikahan.
Setiap ada perbedaan kita balik lagi ke tujuan intinya karena kalau kita komit untuk mencapai tujuan intinya semua perbedaan bisa kita lalui bersama-sama,” pungkasnya. [Ln]