MAHAR seperangkat alat shalat, seakan sudah “template” di Indonesia. Konselor Keluarga, Cahyadi Takariawan menjelaskan makna dari seperangkat mahar tersebut.
Mungkin terdengar klise dan “sangat tidak kreatif”, namun hakikat pesannya masuk. Yaitu: mudah didapatkan.
Selain itu, ada hakikat lain dari seperangkat alat shalat, yaitu: bermanfaat, karena menghantarkan sampai surga akhirat. Insyaallah.
Apa filosofi mahar seperangkat alat shalat?
Yang pertama dan paling penting adalah mudah didapatkan.
Di pasar-pasar tradisional, di toko busana muslim, di toko online, sangat banyak dijual seperangkat alat shalat.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bahkan yang sudah siap disetting menjadi sebuah mahar pernikahan, lengkap dengan hiasan dan aksesorinya.
Tidak ada kesulitan sama sekali untuk mencari dan mendapatkan seperangkat alat shalat. Benar-benar mudah untuk didapatkan.
Yang kedua, harganya terjangkau.
Jika kita searching harga seperangkat alat shalat, akan menjumpai ragam yang sangat banyak.
Dari yang harga murah meriah, seratusan ribu, sampai pun yang lebih mewah.
Semua ada pilihannya, tergantung kemampuan dan selera. Ini membuat terjangkau oleh rata-rata pengantin di Indonesia.
Memahami Mahar Seperangkat Alat Shalat
Kurang lebih telah menjadi pesan umum di kalangan pemuda, “Jangan berani-berani menikah kalau kamu belum mampu membelikan seperangkat alat shalat untuk calon istrimu”.
Dan ternyata, harganya terjangkau, karena bisa disesuaikan dengan kemampuan.
Yang ketiga, memberikan kemanfaatan yang berkesinambungan.
Seperangkat alat shalat, tentu kemanfaatannya adalah untuk menunaikan ibadah shalat, baik yang wajib maupun yang sunnah.
Mahar ini menjadi benar-benar terpakai sepanjang masih layak pakai.
Sebagaimana diketahui, kaum perempuan harus menutup aurat yang “jumlahnya” lebih banyak daripada kaum laki-laki.
Baca juga: Hukum Menikah Tanpa Mahar
Oleh karena itu, mereka memerlukan kain yang khusus saat menunaikan shalat, yang kita sebut sebagai mukena.
Berbeda dengan kaum laki-laki yang lebih “simple” cara menutup auratnya dalam shalat.
Yang keempat, memberikan pesan spiritual yang mendalam.
Dengan mahar seperangkat alat shalat, akan lebih bisa memberikan pesan bagi pengantin lelaki maupun perempuan, untuk selalu menjaga shalat di sepanjang kehidupan.[Sdz]