oleh: Ustaz Faisal Kunhi, M.A.
ChanelMuslim.com – Ustaz, saya ingin bertanya.
Kenapa jodoh saya tidak kunjung datang?
Jawaban:
Bismillah wal Hamdulillah.
Jodoh sulit datang bisa jadi karena dosa, karenanya, perbanyaklah istighfar jika jodohmu tidak kunjung datang, insya Allah akan ada jalan keluar setelah itu.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw:
نْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ”
“Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka” (HR. Ahmad dari Ibnu Abbas dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Hakim serta Ahmad Syakir).
Jodoh sulit datang bisa jadi engkau sering menolak calon yang ditawarkan kepadamu; jadi sebenarnya jodohmu mudah, hanya engkau yang mempersulit.
Seseorang yang sering menolak jodoh yang ditawarkan kepadanya bisa jadi karena ada jin yang mencintainya, dan salah satu tanda orang dicintai jin adalah ia sering berhubungan badan; demikian jelas Syaikh Wahid Abdussalam Bali, salah seorang pakar Ruqyah dari Mekkah.
Jodohmu sulit datang bisa jadi karena engkau mencari yang sempurna, padahal dirimu tidak sempurna; bagaimana mungkin mendapatkan pasangan yang tidak memiliki kekurangan.
Pepatah Arab berkata,
“ من طلب أخا بلا عيب بقى بلا أخ “
“Barang siapa yang mencari saudara yang tidak memiliki aib maka ia tidak akan memiliki saudara.”
Maka turunkanlah standar dan kriteriamu yang muluk-muluk, tetapi jangan turunkan standar agama dan akhlak jika engkau tidak ingin merugi karena ia adalah fondasi dasar kehidupan berumah tangga.
Rasulullah saw bersabda:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
“Perempuan itu dinikahi karena empat faktor yaitu agama, martabat, harta dan kecantikannya. Pilihlah perempuan yang baik agamanya. Jika tidak, niscaya engkau akan menjadi orang yang merugi”. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).[ind]