BUSANA itu identik dua hal: tuntutan syariah dan estetika. Usahakan tidak mengurangi salah satunya.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan.” (QS. Al-A’raf: 32)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya kalian akan mendatangi saudara-saudara kalian. Maka perbaikilah keadaan kendaraan dan pakaian kalian agar kalian tampak mempesona di tengah-tengah manusia. Sesungguhnya Allah tidak menyukai kesembronoan.” (HR. Abu Daud)
“Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan.” (HR. Bukhari)
“Sesungguhnya Allah senang melihat tanda nikmat yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya.” (HR. Tirmidzi dan Hakim)
**
Usahakan untuk tidak meninggalkan salah satu dari dua nilai berbusana: syariah dan estetika. Karena dengan begitu busana kita akan menunjukkan kesempurnaan Islam kita.
Estetis tidak berarti glamour dan mewah. Tapi, bersih, rapih, dan serasi.
Jangan asal berbusana. Karena di situlah citra diri dan Islam kita. [Mh]