BERDISKUSI kepada anak tentang permasalahan bullying menjadi sangat penting, mengingat kasus perundungan saat ini semakin marak terjadi. Tidak hanya mengakibatkan kerusakan mental namun juga fisik, bahkan tidak sedikit yang meninggal dunia.
Menurut para ahli, semakin cepat diskusi ini terjadi, semakin cepat pula anak memahami bahwa tindakan agresi kepada orang lain ini adalah sikap yang patut dihindari, demikian dilansir dari Baby Spark.
Bullying dapat terjadi sejak prasekolah dan membuat trauma anak-anak selama beberapa dekade.
Tetapi ketika orang tua memperingatkan anak tentang bullying ini dan memberi pengetahuan tentang cara mengatasinya, maka mereka dapat belajar untuk memperlakukan orang lain dengan empati dan mengatasi situasi yang paling tidak bersahabat.
Perilaku ini dapat berasal dari rasa tidak aman, harga diri rendah, kemarahan yang tidak terselesaikan, atau ambisi pada kekuasaan dan popularitas.
Sayangnya, banyak anak menjadi pelaku bullying karena kekerasan yang ia dapatkan di rumah.
Baca Juga: 5 Jenis Bullying yang Sering Terjadi pada Anak-Anak Hingga Orang Dewasa
Tips Berdiskusi Kepada Anak Tentang Permasalahan Bullying
Berikut adalah beberapa tips untuk berdiskusi dengan anak usia sekolah (sekitar usia 5-9) tentang bullying dan cara menanganinya:
Bicarakan Tentang Bullying dengan Anak Meskipun Belum Terjadi
Hal ini untuk mengingatkan anak bahwa ia memiliki dukungan di rumah sehingga ia dapat mengatasinya saat terjadi bullying di sekolah.
Bahkan jika anak belum pernah mengalami bullying, penting bagi mereka untuk mengetahui bahwa itu bisa saja terjadi, sehingga ia dapat membicarakan dengan orangtua.
Pembicaraan ini selain untuk mempersiapkan kemungkinan ia sebagai koran bullying atau sebagai saksi yang menyaksikan situasi bullying.
Ajari Mereka untuk Menolak Keinginan untuk Bergabung dengan Kawanan Pelaku Bullying
Ketika anak-anak takut pada pelaku bullying, mudah bagi mereka untuk ikut-ikutan melakukan bullying.
Banyak anak melakukan ini untuk mengalihkan perhatian si penindas dan menghindari diri mereka sendiri menjadi korban.
Didik anak untuk tidak menggoda atau menyiksa siswa lain hanya karena orang lain melakukannya.
Jelaskan Mengapa Seseorang Melakukan Bullying
Penting untuk mengingatkan anak tentang alasan mengapa ada orang yang melakukan tindakan jahat atau bullying.
Misalnya, Andi kesal karena suatu hal, dan dia melampiaskan kemarahannya pada Farid. Katakan kepada anak untuk memahami bahwa apa yang dilakukan Andi bukan perihal kesalahan Farid.
Demikian supaya anak bisa membaca situasi dan tidak ikut-ikutan memojokkan Farid. Ajarkan anak ntuk berempati kepada korban, karena dengan empati dapat melumpuhkan pelaku bullying.
Pelajari Lebih Lanjut Tentang Kehidupan Sosial Anak
Tanyakan kepada anak tentang teman-temannya di sekolah, apakah ia merasa nyaman berbagi dengan orang lain, dan apakah ada yang dapat orangtua lakukan untuk membantunya membangun sistem pendukung yang lebih kuat.
Dalam kasus perundungan yang parah, jangan ragu untuk menghubungi guru atau administrator di sekolah anak.
Tawarkan kepada mereka pendidikan untuk anak-anak dalam kasus perundungan ini sehingga dapat membantu anak-anak menghindari perilaku agresif, tidak sopan, atau kekerasan. [Ln]