• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 17 Oktober, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Parenting

Tali Kekang Gajah dan Ketakutan Anak

Februari 23, 2025
in Parenting, Unggulan
Tali Kekang Gajah dan Ketakutan Anak

Tali Kekang Gajah dan Ketakutan Anak (foto: pixabay)

172
SHARES
1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

CERITA tali kekang gajah ini bisa jadi sering dilakukan oleh para orangtua yang berakibat pada ketakutan anak terhadap sesuatu.

Yuk, kita simak kisah dan hikmah yang disampaikan oleh pendiri Rumah Pintar Aisha Randy Ariyanto W. dan Dyah Lestyarini berikut.

Suatu hari seorang laki-laki berjalan melintasi perkebunan dimana di dalam perkebunan tersebut terdapat sebuah tempat pelatihan untuk gajah-gajah liar agar mudah dijinakkan dan digunakan membantu keperluan perkebunan.

Baca Juga: Kebahagiaan-kebahagiaan Sederhana Anak Gaza

Tali Kekang Gajah dan Ketakutan Anak

Tampak seekor gajah besar, gagah dan kuat yang berdiri tegak tanpa bergerak sedikitpun, padahal dia hanya diikat oleh seutas tali kecil yang melingkar pada salah satu kaki depannya dan terikat pada sebuah tonggak kecil.

Tidak tampak kandang besi atau rantai baja yang mengikatnya. Jelas sekali bahwa jika si gajah berniat melepaskan diri maka dengan amat mudahnya ia akan segera terlepas dan lari. Tapi entah mengapa hal itu tidak dilakukannya.

Laki-laki tersebut penasaran dan melihat sekitar menghampiri pawang sekaligus pelatih gajah tersebut dan bertanya, “Mengapa gajah sebesar itu hanya berdiri saja dan tidak berusaha melarikan diri padahal talinya sekecil itu?” jawab pelatih gajah tersebut,

“Ketika gajah tersebut masih kecil kami sudah mengikatnya dengan tali tersebut, dan kami menggunakan tali yang seukuran itu sampai dia sedewasa dan sebesar ini. Cukup bagi gajah untuk yakin bahwa karena tali tersebut maka dia tidak bisa melarikan diri, sehingga sampai sekarang dia tidak berusaha melepaskan diri dari tali tersebut.”

Laki-laki tersebut heran dan menggumam, “Hewan sebesar itu yang bisa melarikan diri dan lepas dari tali kapan saja, tapi tidak melakukannya hanya karena dia percaya bahwa tali yang mengikatnya tidak memungkinkan dia melarikan diri, dan karenanya dia tetap berada di sini sampai sekarang?”

Ada hikmah yang bisa diambil dari cerita di atas. Mungkin cerita gajah itu juga terjadi pada diri kita lho. Coba ingat, ketika kita masih kecil dulu, kita sering ditakut-takuti pada sesuatu yang sebenarnya tidak alasan untuk takut. Misalnya ada orang tua yang melarang anaknya membawa uang.

Baca Juga: Ketakutan Para Malaikat

Orangtua Selalu Memberikan Rasa Takut pada Anak

Orang tua itu selalu memberikan rasa takut saat anak ini membawa uang. Apa yang terjadi, saat anak itu tumbuh semakin remaja ia membawa uang dengan memegang kertas dahulu sehingga tangannya tidak bersentuhan langsung dengan uang. Ah… masak itu terjadi? Iya benar itu benar-benar terjadi.

Ada yang takut dengan cicak sampai berteriak-teriak histeris saat melihat cicak. Ada yang takut dengan kecoa hingga menangis sejadi-jadinya padahal ia sudah punya anak lho, laki pula.

Masih banyak cerita-cerita seperti itu. Cerita-cerita yang menakutkan di waktu kecil yang sampai sekarang terus saja diyakini. Padahal tidak ada alasan untuk takut.

Nah, ada juga orang tua yang selalu berkata hal-hal yang memandulkan dan meruntuhkan mental misalnya kamu bodoh, tolol, tidak berguna, nakal, menyusahkan, dan lain sebagainya.

Kata-kata itu terus tertanam kuat dalam jiwa dan pikiran anak dan pada akhirnya kata-kata itu terjadi pada kehidupannya.

You are what you think. Anda akan menjadi sesuai dengan apa yang Anda pikirkan. Jika seseorang selalu dijejali kata-kata bodoh maka pikirannya akan meyakini bahwa ia adalah orang bodoh dan dia akan benar-benar menjadi bodoh.

Baca Juga: Cara Keluarga Mengatasi Perasaan Takut dan Galau

Ayo, Berpikir Positif

Untuk itu, ayo senantiasa berpikir positif. Terus saja berpikir yang baik tentang diri sendiri. Maka kita akan sesuai dengan apa yang terus kita pikirkan.

Jika kita berpikir baik maka kita akan menjadi baik, sebaliknya jika kita berpikir buruk maka keburukan itu akan benar-benar menimpa kita.

Lalu, jika kita berpikir sebatas pada diri sendiri, kita hanya untuk diri kita sendiri. Kemudian, jika kita berpikir untuk keluarga, keberadaan kita akan bermanfaat bagi keluarga.

Selain itu, jika kita berpikir lingkungan kantor atau masyakarat, keberadaan kita akan bermanfaat bagi lingkungan kantor dan masyarakat.

Dan, jika kita berpikir sampai pada kebaikan negara dan bangsa maka keberadaan kita akan bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Jadi yang bisa kita simpulkan adalah ayo mulai saat ini kita selalu berkata positif agar membentuk kepribadian positif kepada anak kita.

Insya Allah kata positif yang selalu kita katakan hari ini menjadikan kehebatan anak kita di masa depannya.[ind]

Tags: Tali Kekang Gajah dan Ketakutan Anak
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Sandera Israel Cium Kening Dua Prajurit Al-Qassam

Next Post

Haraku Ramen Halal, Tawarkan Mie Sepanjang 3.5 Meter dengan Sensasi Tak Berjeda

Next Post
Haraku Ramen Halal, Tawarkan Mie Sepanjang 3.5 Meter dengan Sensasi Tak Berjeda

Haraku Ramen Halal, Tawarkan Mie Sepanjang 3.5 Meter dengan Sensasi Tak Berjeda

Majikan Nonmuslim Paksa Menyembah Patung

Waspadai Tipe Pemarah Anger-Out

ZALORAYA 2025 Bersama Itang Yunasz, Hadir untuk Dukung Desainer Lokal Indonesia

ZALORAYA 2025 Bersama Itang Yunasz, Hadir untuk Dukung Desainer Lokal Indonesia

  • Tafsir Al Munir

    Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5004 shares
    Share 2002 Tweet 1251
  • 12 Adab dalam Majelis Al-Qur’an

    4534 shares
    Share 1814 Tweet 1134
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7512 shares
    Share 3005 Tweet 1878
  • Islamic Relief Indonesia Dirikan 83 Huntara di Cianjur dan Cash Voucher untuk 5.600 Penerima Manfaat

    119 shares
    Share 48 Tweet 30
  • Tidak hanya Anak, ini Alasan Orang Tua juga Harus Membatasi Penggunaan Gawai

    103 shares
    Share 41 Tweet 26
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3115 shares
    Share 1246 Tweet 779
  • Kisah Julia Prastini, Dulu Benci Islam Sekarang Mualaf Hafidz Qur’an

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Legislator Ungkap APBN untuk Bayar Utang Kereta Cepat Tidak Tepat

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • 100 Koleksi Murottal Quran Terbaik Sepanjang Masa

    420 shares
    Share 168 Tweet 105
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5106 shares
    Share 2042 Tweet 1277
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga