• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 26 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Parenting

Prinsip Pertumbuhan dan Perubahan dalam 7 Kebiasaan Efektif

23/07/2025
in Parenting, Unggulan
Prinsip Pertumbuhan dan Perubahan dalam 7 Kebiasaan Efektif

Prinsip Pertumbuhan dan Perubahan dalam 7 Kebiasaan Efektif (foto: pixabay)

101
SHARES
775
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

PRINSIP pertumbuhan dan perubahan dalam 7 kebiasaan efektif. Di setiap tahap kehidupan akan selalu terjadi pertumbuhan dan perkembangan.

Seorang anak belajar berguling, duduk, merangkak, dan kemudian berjalan serta berlari. Tiap tahap selalu penting dan masing-masing membutuhkan waktu. Tidak ada tahapan yang dapat dilewati begitu saja.

Baca Juga: Menanamkan Kebiasaan Baik Pada Anak

Oleh: Hifizah Nur, S.Psi., M.Ed. (Ketua Hikari Parenting School)

Prinsip Pertumbuhan dan Perubahan

Hal ini pun berlaku dalam semua fase kehidupan kita, dalam semua tingkat perkembangan, dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa muda (18-40), dewasa menengah (40-60) dan dewasa akhir (di atas 60/70).

Semua skill juga membutuhkan peningkatan dan perkembangan yang bertahap, entah itu skill bermain piano, skill komunikasi efektif, menulis, bahasa Inggris, parenting dan sebagainya.

Hal ini juga berlaku bagi individu, perkawinan, keluarga, dan dalam berorganisasi.

Mudah sekali untuk memahami dan menerima fakta akan adanya proses tahapan pertumbuhan secara fisik.

Namun, untuk memahami bahwa emosi, hubungan sesama manusia, bahkan watak pribadi juga berkembang dari waktu ke waktu, adalah suatu hal yang kurang lazim dan lebih sulit untuk diterima.

Mengakui kalau kita masih belum paham saat belajar, atau belum mampu saat berhubungan dengan masyarakat, adalah hal yang paling sulit dilakukan.

Padahal mengakui bila kita belum mampu adalah langkah awal untuk berkembang dan menguasai keterampilan tertentu.

Jika seorang pelajar tidak membiarkan guru mengetahui tingkat kemampuannya dengan mengajukan pertanyaan atau mengungkapkan ketidaktahuan, ia tidak akan pernah belajar atau berkembang.

Pengakuan tentang ketidaktahuan adalah langkah awal dalam pendidikan.

Untuk berhubungan secara efekif dengan isteri, suami, anak, teman, atau rekan sekerja, kita harus belajar mendengarkan. Dan ini memerlukan kekuatan emosional.

Mendengarkan memerlukan kesabaran, keterbukaan, keinginan untuk mengerti – ini merupakan kualitas watak yang telah berkembang dengan baik.

Baca Juga: Refleksi di Penghujung Ramadan

Refleksi

Zaman ini berubah dengan sangat cepat. Teknologi internet menjadikan semuanya serba instan. Informasi bisa didapat dengan mudah, menghilangkan kesulitan kita untuk harus datang ke perpustakaan dan mencari referensi di sana. Teknologi ini menghilangkan jarak dan waktu.

Teknologi belanja online, belajar online, rapat online serta streaming berita dan hiburan, yang bisa dinikmati langsung tanpa mengharuskan kita on the spot, membuat hidup kita lebih mudah dan cenderung membuat kita malas.

Hidup serba instan ini bisa jadi membuat kita lupa belajar tentang cara “berproses.” Ilmu mudah didapat, dan cenderung berlebihan karena webinar hampir setiap jam ada.

Tapi sering kali kita kurang sabar menerapkan apa yang sudah kita pelajari. Padahal pembentukan perilaku itu butuh proses. Kematangan emosi itu butuh proses.

Habit mengatur jadwal bulanan, pekanan dan harian itu butuh proses. Bahkan menghafal dan memahami Al-Qur’an itu butuh proses. Apatah lagi menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Al-qur’an yang diturunkan perlahan-lahan selama 22 tahun 2 bulan 22 hari (menurut riwayat), memungkinkan para sahabat untuk meresapi dan memahaminya dengan baik.

Para sahabat belajar Al-quran secara perlahan-lahan. Mulai dari mendengarkan dari guru beberapa ayat, memahaminya, menghafalkannya dan mengamalkannya, setelah itu baru beralih ke ayat yang baru.

Begitulah para sahabat yang mulia, tumbuh dan berkembang, menjadi manusia-manusia baru, di bawah naungan Al-quran dan contoh langsung dari baginda Rosulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Begitulah mereka disebut sebagai “Umat yang terbaik, yang dilahirkan untuk manusia.”

Kita perlu waktu untuk melakukan refleksi, merenungi secara perlahan tentang apa saja kekurangan kita, dan apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaikinya.[ind]

Tags: kebiasaan efektifprinsip pertumbuhan dan perubahan
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Tips Menstimulasi Anak Belajar Berbicara

Next Post

Tips Memilih Body Lotion untuk Kulit Bayi

Next Post
Tips Memilih Body Lotion untuk Kulit Bayi

Tips Memilih Body Lotion untuk Kulit Bayi

Kisah Nabi Musa Mencari Cara Mengambil Hak dari Orang Kuat

Kisah Nabi Musa Mencari Cara Mengambil Hak dari Orang Kuat

Mendapat Musibah karena Kurang Sedekah?

Mendapat Musibah karena Kurang Sedekah

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7756 shares
    Share 3102 Tweet 1939
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    487 shares
    Share 195 Tweet 122
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3311 shares
    Share 1324 Tweet 828
  • Keragaman Modest Wear dengan Wastra dan Konsep Sustainability di Panggung SPOTLIGHT Indonesia 2023 Culture: Then and Now

    108 shares
    Share 43 Tweet 27
  • Salimah Medan Menggelar Halalbihalal Akbar di Masjid Raya Aceh Sepakat

    113 shares
    Share 45 Tweet 28
  • Resep Pastel Tutup, Ide Sajian Pagi Mengenyangkan

    138 shares
    Share 55 Tweet 35
  • Saya dan Kenangan 30 Tahun bersama TipTop Swalayan

    155 shares
    Share 62 Tweet 39
  • Ketika Kepercayaan Dibangun dari Adab: Kisah Azmi Hanif, MC Wedding Muda Asal Bekasi

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Hadis tentang Lima Malam saat Doa Tidak Tertolak

    426 shares
    Share 170 Tweet 107
  • Batik Danar Hadi Tampilkan Fashion Show Bertema Kembang Parang

    152 shares
    Share 61 Tweet 38
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga