ORANGTUA yang enggak tegaan. Bunda, kita tidak tahu berapa lama lagi kita membersamai mereka. Bagaimanapun juga setiap manusia itu ada batas umurnya.
Sampai kapan batas umur kita itu, semua rahasia Tuhan.
Jadi kita harus menyiapkan anak supaya mereka mandiri. Jangan sedikit-sedikit, anak sering dibantu. Saat mereka sudah mampu menyelesaikan urusannya sendiri, biarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri.
Biasanya dengan alasan agar waktu lebih cepat, orang tua terlalu banyak membantu urusan anak. Misalnya setelah bangun tidur anak akan berangkat sekolah.
Bunda memandikan anak, Bunda juga sudah siapkan bajunya, membantu memakai baju dan celana, menyiapkan makanan lalu menyuapi anak dan masih banyak keterlibatan orang tua yang sebenarnya membuat anak tidak mandiri karena sering mendapat bantuan.
Bagaimana Bun, kalau mulai sekarang kita minta anak untuk lebih mandiri, misalnya anak kita minta untuk memilih baju yang ia sukai dan biarkanlah mereka memakai bajunya sendiri.
Saat mau berangkat sekolah, biasanya Bunda memakaikan kaos kaki dan membantu mengikat tali sepatu, bagaimana Bun kalau Bunda membiarkan mereka memakai kaos kaki sendiri dan mengikat tali sepatu sendiri.
Mulai sekarang, Bunda tidak membantu mereka tetapi melakukan supervisi (mengawasi) apakah yang mereka lakukan itu sudah benar. Jangan jadi super woman Bun, apa-apa yang anak butuhkan, Bunda lakukan.
Makan disuapin, mandi dimandiin, pakai baju dipakaiin, tidak bisa mengikat tali sepatu dibantu, bahkan tidak bisa mengerjakan PR pun, Bunda yang kerjakan.
Enak sekali jadi anaknya Bunda itu ya, terus kapan anak bisa jika semua Bunda yang kerjakan. Sebagian besar alasannya, biar cepatlah, kasihanlah, tidak tegalah, masih kecillah.
Bun, apa Bunda tidak kasihan kepada anak saat anak tidak bisa mengancingkan baju sendiri disaat teman-temannya sudah bisa.
Saat anak tidak bisa mengikat tali sepatu sendiri disaat teman-temannya sudah bisa. Nanti jadi bahan olok-olok, kan anaknya bisa malu Bun.
baca juga: Afirmasi Positif untuk Ayah Bunda dalam Parenting
Orang Tua yang Enggak Tegaan
Lalu ini yang lebih penting Bun, setiap bala bantuan yang terus menerus Bunda lakukan itu, akan membuat anak tidak mandiri.
Anak akan memiliki karakter selalu tergantung pada orang lain, mudah terombang-ambing, tidak memiliki prinsip dan pendirian.
Ketika menghadapi masalah, anak akan gampang stres dan tertekan karena sudah terbiasa menerima bantuan.
Anak tidak bisa mengelola dirinya saat mendapatkan masalah, sebab mereka tidak terbiasa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Anak terbuai dan merasa nyaman dengan berbagai bantuan saat mereka mendapatkan masalah.
Ketika bantuan tidak ada, dewa penolongnya sudah pergi, saat mereka mendapatkan masalah maka mereka akan stress, tertekan, menyerah, takut, lari, ringkih.
Bunda, biarkan anak mandiri dan belajar menemukan solusi sendiri saat mereka dihadapkan dengan masalah.
Buang rasa enggak tegaan yang Bunda rasakan Bun, demi masa depan anakmu yang lebih baik.
Biarkanlah ia menyelesaikan masalahnya sendiri, jangan dibantu, yang bisa Bunda lakukan adalah memberikan nasihat dan motivasi dan tentu saja supervisi (pengawasan).
Saat anak bertengkar dengan adiknya, jangan menjadi hakim yang memutus siapa yang benar dan siapa yang salah lalu memberi hukuman bagi yang salah.
Lebih baik, Bunda dorong mereka untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri.
Sederhananya Bun, saat mereka berebutan mainan dan keduanya tidak mau mengalah, lalu salah satunya protes dan mengadu pada Bunda, sampaikan kepada keduanya, agar menyelesaikan masalah mereka sendiri.
Nasihati keduanya, jangan sedikit-sedikit ada masalah mengadu, sedikit-sedikit mengadu. Doronglah untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri tanpa campur tangan Bundanya.
Ajarkan mereka untuk meminta maaf ketika bersalah dan memberi maaf jika ada orang yang minta maaf. Ajarkan kepada mereka sikap mengalah dan mendahulukan orang lain.
Ajarkan kepada mereka sikap memberi. Ajarkan kepada mereka untuk menjaga barang miliki orang lain. Ajarilah mereka untuk menghargai orang lain, tidak meremehkan dan merendahkan.
Bunda, orang-orang sukses itu adalah mereka yang bertahan terhadap masalah bukan mereka yang gampang menyerah, mampu bangkit lagi saat gagal, mampu bertanggung jawab dan mampu mengatasi kesulitannya sendiri.
Saat gagal mereka akan bangkit lagi, gagal lagi bangkit lagi hingga kegagalan itu sendiri yang merasa lelah, menyerah kalah dan ending-nya adalah sebuah keberhasilan.
Bunda, karakter mandiri, pantang menyerah dan mampu menyelesaikan masalah sendiri itu perlu ditanamkan sejak dini agar tersimpan dalam otak bawah sadar dan menjadi karakternya saat mereka beranjak dewasa.
Jangan menjadi orang tua yang nggak tegaan melihat anak tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri lalu menangis, marah dan kesal.
Jangan karena anak sedikit-sedikit menangis, sedikit-sedikit marah, sedikit-sedikit kesal saat mereka tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, terus Bunda membantunya karena tidak tega.
Terus bimbing dan arahkan mereka sehingga mereka bisa mandiri dan mampu menyelesaikan masalahnya sendiri karena tidak selamanya kita ada dan menemani mereka.[ind]
Sumber: Komunitas Rumah Pintar Aisha