SAYA melihat ada critical thinking skill dari Fatimah, tidak menyerah dengan satu jawaban, beliau tahulah ayahandanya orang yang sangat sibuk.
Anak perempuan mana yang tidak sedih melihat ayahnya dalam keadaan sakaratul maut? Namun di balik kesedihan yang luar biasa, Fatimah Az zahra putri kesayangan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dengan spec bidadari bertanya pada ayahnya: “Nanti kita ketemu di mana, wahai Abi?”
Jawab Rasulullah; “Telaga kautsar,” di sana ada Umar, Abu Bakar, Ali, dan Usman yang menjaga di ujung-ujung telaga Kautsar.
Barangsiapa yang menghina Ali, maka Umar akan melarang orang tersebut untuk ikut minum, begitu pula sebaliknya, sehingga bagi siapapun yang menghina sahabat di dunia, jangan harap bisa minum air dari telaga Kautsar di akhirat.”
Tapi Fatimah cerdas, tidak puas dengan jawaban itu, lalu beliau bertanya lagi dengan kritis: “Kalau di telaga itu tidak ketemu engkau yaa abi, di mana aku mencarimu abi (ayah)?”
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam: “Di padang Mahsyar, akan kau dapati suatu tempat yang tinggi dan di situ akan kau jumpai perempuan-perempuan hebat, yaitu ibunda Khadijah, Maryam, Asiah dan yang ke-4 adalah dirimu sendiri.
Baca juga: Penuh Semangat, MPLS JISc Bertemakan Faithful Brings You Success Thinking Skill Makes A Better Life
Critical Thinking Skill
Kisah ini diriwayatkan oleh Ibunda Aisyah.
(Baca buku Di Balik Hari Kematian, Imam Gazali).
Di situ saya melihat ada critical thinking skill dari Fatimah, tidak menyerah dengan satu jawaban, beliau tahulah ayahandanya orang yang sangat sibuk, di dunia saja dikelilingi banyak orang apalagi di Telaga Kautsar, sehingga mungkin susah sekali berjumpa dengan beliau .. ~ maka itu, Fatimah yang cerdas pun bertanya lagi ‘kalau tak jumpa di telaga Kautsar nanti berjumpa di mana lagi?”
Yaa pertanyaan antisipasi. Tidak puas dengan satu jawaban dan mendesak sehingga dapat jawaban yang memuaskan.
Ini namanya thinking further.
Memang memerlukan banyak-banyak baca dan analisa untuk memahami deep learning itu sendiri.
Caranya adalah dengan reading lalu menguasai deep thinking yang kemudian menjadi deep learning. Pelajaran yang dapat diambil hikmah setelah mengetahui maknanya.
Sungguh enggak mudah menguasai deep learning bila seorang guru tak suka membaca dan tadabur lalu tafakur.
Wallahu a’lam.
# Deep learning 2~ through deep thinking. Through ; Thinking further. Based on “Critical thinking skill”
Kalau orang tak punya critical thinking skill enggak akan tanya dengan dalam kayak gitu. Ketemu yaa ketemu saja tidakk pakai tanya: “Kalau enggak ketemu di situ lalu ketemu di mana lagi“.
Jadi ciri-ciri orang yang punya critical thinking skill, enggak akan puas dengan satu pertanyaan, dia akan bertanya dan berfikir terus sampai mendapat jawaban yang memuaskan akalnya.
Mashaa Allah, jadi semangat baca sirah. Sebab critical thinking skill itu sudah ada sejak zaman Rasulullah.
# Deep learning 2. By: Mam Fifi P. Jubilea – S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D.