ChanelMuslim.com – Jangan berlebihan dalam MENCINTAI dan MEMBENCI seseorang. Biasa-biasa saja.
Cintai orang yang kita cintai sekadarnya aja, karena bisa jadi orang yang sekarang kita cintai, suatu hari nanti menjadi orang yang harus kita benci.
Dan bencilah orang yang kita benci sekadarnya aja, karena bisa jadi suatu hari nanti dia menjadi orang yang harus kita cintai.
Jangan sampai karena kita amat sangat membenci seseorang, akhirnya kita justru menzolimi dia secara keji dan berlebihan, seperti menyebarkan berita bohong, membuka aib, memfitnah dan mengolok-olok.
Sungguh, kelak ada pengadilan yang Maha Adil…..
Pada hari itu ditutup mulut kita, tangan kita akan berbicara, kaki kita akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu kita kerjakan.
Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu anhu berkata:
“Jika engkau mencintai seseorang, janganlah berlebihan seperti halnya anak kecil yang menyenangi sesuatu dengan berlebihan.
Jika engkau membenci seseorang, jangan sampai kebencianmu menimbulkan keinginan orang yang kamu benci celaka atau binasanya.”
Baca Juga: Wanita yang Tulus Mencintaimu
Mencintai dan Membenci dengan Biasa-biasa Saja
Saat kita harus membenci atau mencintai seseorang, PASTIKAN bahwa rasa cinta atau benci tersebut karena Allah dan untuk Allah Subhanahu wa taala.
Begitu pula dalam mengasuh anak. kadang kala mencintai terlalu dalam bisa berubah menjadi kebencian karena cara mencintainya diekspresikan dengan mengatur segala sesuatu tentang anak.
Dilansir dari aboutislam, dalam sebuah konsultasi tertutup seorang remaja putri mengatakan jika dirinya merasa tertekan dan ingin bunuh diri.
Ia mengatakan jika keluarganya tidak memperlakukan dia sama seperti saudaranya yang lain. Dia merasa seolah-olah ibunya memperlakukannya secara berbeda dibandingkan dengan saudaranya yang lain.
Dia bahkan merasa bahwa ibunya memperlakukan saudara lelaki adopsinya dengan lebih baik dibandingkan dengan dia yang anak kandung.
Dia selalu merasa ditinggalkan dan sendirian. Dia mengalami kehancuran emosional karena tidak memiliki seseorang pun yang mencintainya tanpa syarat atau seseorang yang selalu ada untuknya.
Sang konselor mengatakan jika tidak ada yang salah dengannya, tetapi kenyataannya orangtua tidak dapat memberinya pengasuhan dan cinta yang layak bagi dirinya.[ind]