URGENSI membela Masjidil Aqsha lewat media sosial ditulis oleh Dr. Basyir Isham al-Marokisyi dan diterjemahkan oleh K.H. Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc.
Jangan remehkan pembelaan Anda terhadap Masjidil Aqsha melalui tulisan-tulisan di medsos, karena punya banyak manfaat, di antaranya sebagai berikut.
1- Melaksanakan perintah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dalam menolak kemungkaran.
Tulisan-tulisan atau postingan-postingan ini termasuk mengingkari dengan lisan yang merupakan salah satu tingkatan pengingkaran yang disyariatkan.
2- Membebaskan tanggung jawab di hadapan Allah, kemudian di hadapan generasi mendatang, dengan melakukan apa yang bisa dilakukan.
Kewajiban ini tidak gugur hanya karena tidak mampu melakukan apa yang lebih tinggi darinya.
3- Menguatkan hati para murabithin (penjaga Masjidil Aqsha), meneguhkan tekad mereka, menghilangkan perasaan berjuang sendirian dari hati mereka, dan mengingatkan bahwa mereka (murabithin) adalah bagian dari umat yang menganggap mereka sebagai ujung tombak umat dan jantungnya yang berdenyut.
4- Mengingatkan kaum Muslimin akan kewajiban mereka dalam mendoakan saudara-saudara mereka.
Karena banyak kaum Muslimin yang melupakannya. Dengan melihat postingan atau membaca tulisan tentang isu Masjid Aqsha, mereka akan teringat dan punya kepedulian terhadapnya.
baca juga: Hari-Hari Terakhir di Masjidil Haram
Urgensi Membela Masjidil Aqsha Lewat Medsos
5- Menguatkan kesadaran tentang masalah Masjidil Aqsha, khususnya di kalangan anak-anak dan pemuda yang akal dan hati mereka nyaris hanyut oleh hal-hal yang rendah dan sia-sia.
6- Mempengaruhi sebagian faktor pembentuk opini publik Barat yang bisa jadi bersimpati terhadap masalah dari perspektif kemanusiaan atau hak asasi.
7- Menekankan pentingnya kesatuan iman yang menghimpun individu-individu umat.
Karena persatuan umat ini nyaris terhempaskan oleh badai nasionalisme sempit dan primordialisme hingga sebagian orang tidak mau merespon kecuali terkait masalah negeri, tradisi atau golongannya saja.
8- Komunikasi antar kaum Muslimin di timur dan barat dan saling menasihati di antara mereka seputar hal paling utama dan paling efektif untuk membela Masjidil Aqsha.
9- Menegaskan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel adalah keputusan politik yang tidak ada kaitannya dengan umat.
Karena itu, seluruh kaum Muslimin harus menolak normalisasi ini dan mengingkari para pendukungnya.
10- Bisa memengaruhi sebagian elit politik di negeri kita, untuk menolak keputusan normalisasi sekalipun demi kepentingan politik atau pemilu atau untuk menjamin stabilitas sosial dan pertimbangan-pertimbangan politik lainnya.
Di samping itu semua, kami tidak mengatakan bahwa perjuangan melalui medsos ini sudah cukup.
Ini hanya bagian kecil dari perjuangan yang harus dilakukan. Kita tetap memerlukan perjuangan lainnya.
Tetapi orang yang lemah tidak boleh dicela bila telah melakukan hal kecil yang bisa dilakukannya. Orang yang patut dicela adalah orang kuat dan mampu tetapi tidak melakukan apa yang bisa dilakukannya.
Allah pemberi hidayah ke jalan yang benar.[ind]