ChanelMuslim.com – Membiasakan anak untuk hidup rajin merupakan salah satu faktor pendukung pendidkkan anak. Tidak sepantasnya orang tua membiasakan anak bermalas-malasan, lamban, dan bersantai-santai.
Baca Juga: Buku Fiqih Praktis Pendidikan Anak Bantu Orangtua Membimbing Anak sesuai Ajaran Islam
Membiasakan Anak untuk Hidup Rajin
Dikutip dari channel telegram Tarbiyatul Aulad, orang tua seharusnya justru mendorong mereka melakukan yang sebaliknya. Hendaknya orang tua tidak membiarkan anak bersantai-santai, melainkan untuk beristirahat setelah lelah beraktivitas.
Hal ini karena sikap malas dan lamban memiliki dampak negatif dan akan berakhir dengan penyesalan. Adapun sikap rajin dan kerja keras akan berdampak positif, baik di dunia maupun di akhirat, ataupun keduanya.
Oleh karena itu, orang yang paling tenang adalah orang yang paling payah dan orang yang paling payah adalah orang yang paling tenang.
Kedudukan di dunia dan kebahagiaan di akhirat tidak akan tercapai melainkan melalui jembatan kepayahan.
Kelapangan hanya berujung penyesalan, sementara kepayahan akan berujung kelapangan. Benarlah orang yang mengatakan, “Kulihat pada kelapangan yang terbesar (di akhirat) takkan tercapai kecuali melalui jembatan kepayahan.”
Sahabat Muslim, semoga tulisan di atas menjadi pengingat bagi kita, para orang tua untuk mulai melatih anak untuk hidup rajin.
Jangan sampai kita menanamkan kemalasan kepada anak sehingga menyebabkan mereka memiliki karakter pemalas.
Hal ini tentu saja akan merugikan bagi anak kita sendiri nantinya. [Cms]