ChanelMuslim.com – Pasangan yang hanya memiliki anak perempuan menghadapi banyak tekanan dalam masyarakat kita karena mereka belum memiliki seorang putra. Anak perempuan adalah berkah dari Allah tetapi di era modern ini orang masih saja beranggapan jika memiliki anak laki-laki lebih baik.
Jika ada pasangan yang hanya memiliki anak-anak perempuan, selalu saja ada komentara, “Satu lagi dong, siapa tahu yang lahir bayi laki-laki.”
Sangat wajar memang jika satu keluarga menginginkan adanya anak laki-laki dalam keturunannya karena anak laki-laki dianggap sebagai penerus garis keturunan. Meski begitu memiliki anak laki-laki bukan berarti lebih baik dari pada sekedar memiliki anak-anak perempuan saja. Tidak ada jaminan memiliki anak laki-laki akan membuat hidup orangtua lebih bahagia. Kebahagiaan didapat bukan ari jenis kelamin anak-anak kita tapi dari seberapa besar syukur kita dan bakti anak-anak pada orangtua.
Memiliki anak perempuan artinya orangtua sudah mempunyai jaminan untuk masuk surga karena dengan merawat, mendidik dan membesarkan anak-anak perempuan akan mendapat ganjaran surga. Perlakukan anak-anak dengan sama. Sering terdengar bagaimana orang menganakemaskan seorang anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan.
Ketika Nabi berada di rumah atau di depan umum, dan putrinya ini menghampiri atau memasuki ruangannya, Nabi segera berdiri menyambut dan memperlihatkan secara terbuka kelembutan terhadapnya. Baik orang Madinah maupun orang Mekkah terkejut melihat perilaku Nabi terhadap anak perempuan, yang dalam adat kebiasaan mereka, anak-anak tidak mendapat perlakuan semacam itu. Rasulullah SAW biasa mencium putrinya, duduk di sisinya, tanpa memedulikan komentar orang lain, atau kritik bahwa perilaku itu bisa menimbulkan gejolak.
Dari Aisyah, ummul mukminin, radhiallahu anha dia berkata, “Dahulu kami para isteri Nabi shallallahu alaihi wa sallam berada di sisinya semua, tidak ada seorang pun di antara kami yang tidak ada, lalu datanglah Fatimah alaihassalam berjalan kaki. Demi Allah, gaya berjalannya serupa dengan gaya berjalan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Ketika melihatnya, beliau menyambutnya seraya berkata, “Selamat datang puteriku.”
Kemudian dia dipersilahkan duduk di sebelah kanannya atau sebelah kirinya. Kemudian beliau membisikinya, maka dia menangis, ketika melihatnya bersedih, beliau kembali membisikinya (lagi), ternyata dia tertawa. Maka aku berkata sebagai salah seorang isteri beliau berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tadi membisikkanmu secara khusus di depan kami, kemudian engkau menangis, maka ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bangun, aku menanyainya tentang apa yang dibisikkan kepadamu?”
Dia (Fatimah) berkata, ‘Aku tidak akan menyebarkan rahasia Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Ketika beliau wafat, aku bertanya lagi kepadanya. Ketika beliau (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam) wafat, aku (Aisyah) berkata kepadanya (Fatimah), “Aku masih menuntutmu perkara hak yang belum engkau sampaikan kepadaku (soal bisikan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam). Maka Fatimah berkata, “Kalau sekarang bolehlah,’ Lalu dia mengabarkanku dengan berkata, “Adapun kala beliau membisikkan aku pada kali pertama, dia mengabarkan bahwa Jibril biasnaya memeriksa bacaan Alqurannya sekali setiap tahun, namun pada tahun ini dia memeriksanya dua kali dalam setahun, aku menilai itu sebagai pertanda dekatnya ajalku, bertakwalah engkau kepada Allah dan bersabarlah, sesungguhnya akan sebaik-baik pendahulu bagimu.” Dia berkata, ‘Maka aku menangis seperti yang engkau lihat. Ketika beliau melihat kesedihanku, beliau membisikkan aku kali kedua, beliau berkata, ‘Wahai Fatimah, tidak kah engkau sudi menjadi pemimpin para wanita beriman atau pemimpin wanita umat ini?” (HR. Bukhari, no. 5928, Muslim, no. 2450)
Memperlakukan anak-anak memang harus sesuai dengan fitrahnya tapi bukan berarti harus melanggar hak-hak mereka sebagai seorang anak yang harus kita jaga iman dan Islamnya. Dalam Islam, kategori anak shaleh tidak disematkan hanya pada anak laki-laki tapi pada semua anak maka perlakukanlah anak-anak kita sebagai anak-anak emas yang akan mengantarkan kita menuju ridho Allah. Semoga Allah melindungi semua anak perempuan di dunia. Aamiin. (Maya)