ANAK masih kecil atau sudah besar? Ayah Bunda, Papa Mama, Abi Umi sekalian, sering kita bicara ke anak kita seperti ini: “Adik belum boleh ya nonton acara itu, kan adik masih kecil…”.
Namun pada saat yang lain kita berbicara seperti ini: “Adik kan sudah besar, bisa rapikan bukunya ya..”
Baca Juga: Melatih Emosi agar Tidak Membentak Anak saat Marah
Anak Masih Kecil atau Sudah Besar
Oleh: Yant Subiyanto
Untuk anak yang sama, hanya karena beda kasus, suatu waktu kita sampaikan anak masih kecil dan pada saat lain kita sampaikan bahwa dia sudah besar.
Kira-kira nih, apa yang ada dalam benak anak?
1. Menganggap orangtuanya plin plan
2. Menganggap orangtuanya mau menang sendiri
3. Menanggap orangtuanya… apa lagi..
Silakan bisa ditambah lagi, apa yang mungkin terjadi di benak ananda.
So, untuk anak-anak lebih baik kita sebutkan usia atau kelas sekolahnya. Jauh menjadi lebih baik.
Ini hal yang jelas terukur, sedangkan sudah besar atau masih kecil, adalah hal yang tidak terukur dengan jelas.
Bisa berbeda saat digunakan perbandingan yang berbeda pula.
Dengan demikian, kita bisa menasihati dengan konsisten, tidak plin plan. Contoh: “Oh ya, adik kan belum 13 tahun, itu film untuk remaja 13 tahun ke atas, Dik… Ganti aktivitas lain ya”
“Adik kan sekarang sudah 13 tahun, buku-buku bisa dirapikan sendiri ke rak ya.”
Yess… kita perlu perjelas “ukuran” usia anak dengan baik sehingga tidak terjadi makna yang multi atau bahkan makna yang bias, dan kita tidak dianggap plin plan.
Baca Juga: Mendidik Anak Berdasarkan Usia Harus Berdalih
Mengarahkan dalam Kebaikan
Selain itu, dalam hal mengarahkan Ananda, arahan tersebut hendaknya disertai dengan tindakan untuk menutup semua jalan yang menuju kerusakan.
Orang tua harus berupaya memerintahkan putra dan putrinya untuk selalu taat kepada Allah dan melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka.
Selain itu, kita juga harus melarang mereka dari segala bentuk kemungkaran.
Apabila Ananda melakukan kelalaian, hendaknya orang tua tidak memberi hukuman fisik karena pada zaman sekarang ini, hukuman fisik terkadang tidak memberi banyak manfaat.
Hukuman fisik justru membuat anak-anak makin menjauh, enggan menerima kebenaran dan petunjuk. Oleh karena itu, orang tua harus lebih bijaksana dan penuh hikmah ketika memberi hukuman.
Semoga bermanfaat.[ind]
sumber: Great Parenting