ChanelMuslim.com – Selain memiliki dampak yang positif, televisi juga memiliki dampak yang negatif. Berikut 12 dampak negatif televisi pada anak yang perlu Bunda ketahui.
Ayah Bunda, siapa yang membiarkan anaknya berlama-lama di depan televisi? Ada baiknya para orangtua memberikan porsi waktu yang tepat bagi anak saat menonton televisi.
Pasalnya, televisi ternyata juga membawa efek negatif bagi perkembangan anak.
Baca Juga: 12 Efek Positif Televisi dalam Kehidupan Seorang Anak
12 Dampak Negatif Televisi pada Anak
Beberapa dari banyak kelemahan televisi yang berdampak negatif bagi anak-anak adalah sebagai berikut.
1. Mencuri Waktu
Anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu di depan televisi mungkin kehilangan banyak kesempatan dalam hidup.
Jika anak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menonton TV, dia mungkin kehilangan waktu berharga yang seharusnya dihabiskan untuk tugas-tugas yang lebih produktif seperti bergaul dengan teman, mengerjakan pekerjaan rumah, bermain di luar, dan aktivitas serupa lainnya.
2. Kurangnya Keterampilan Bahasa dan Sosial
Ini mungkin tampak kontradiktif dengan efek positif dari TV yang disebutkan sebelumnya, tetapi ini terutama berlaku untuk anak di bawah usia dua tahun.
Otak bayi berada dalam tahap perkembangan sebelum berusia dua tahun. Di usia ini, otak sedang aktif memperbaiki dan mendorong pembelajaran sosial dan emosional.
TV tidak tersenyum, berbicara, atau berinteraksi dengan anak secara psikologis pada tingkat pribadi. Hal ini mempengaruhi kondisi mental anak karena dia rentan pada saat ini dalam fase kehidupannya.
Pada tahun-tahun berikutnya, menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menonton TV dapat membatasi interaksi sosial anak sehingga memengaruhi bahasa dan keterampilan sosial dalam jangka panjang.
3. Membunuh Kreativitas dan Imajinasi
Jika anak menghabiskan terlalu banyak waktu di TV daripada keluar dan menjelajahi dunia nyata, dia tidak akan dapat mengembangkan imajinasi yang kuat.
Karena ide disajikan di depan layar, anak-anak yang menonton TV secara berlebihan tidak dapat merangsang pikirannya atau muncul dengan ide-ide segar sendiri, sehingga memakannya secara pasif dan tidak aktif berkreasi.
4. Kurang Fokus
Anak-anak yang menghabiskan lebih dari 2 hingga 3 jam di depan layar setiap hari sering kali mengalami kurangnya fokus di lingkungan kelas.
Anak-anak seperti itu mungkin juga memiliki kemungkinan lebih besar untuk didiagnosis dengan ADHD (Attention-Deficit Hyper Activity Disorder).
Kurangnya fokus dan rentang perhatian yang rendah ini berkembang menjadi domain lain selain akademis, seperti olahraga.
Anak tersebut mungkin tidak ingin berpartisipasi dalam aktivitas kreatif dan aktifitas menenangkan mental seperti kerajinan juga.
5. Tidak produktif
Produktivitas adalah tentang mencapai ketinggian baru dalam hidup. Jika anak terus-menerus menonton TV dan tidak mencapai pencapaian dalam kehidupan akademis, sosial, atau emosionalnya, semua waktu yang dihabiskan di depan layar hanyalah waktu yang terbuang percuma.
6. Obesitas
Anak-anak yang terlalu banyak menonton TV berisiko mengalami obesitas dan gangguan kesehatan lainnya.
Tidak jarang menemukan anak-anak muda beralih menjadi malas bergerak selama sekolah menengah mereka ketika mereka menonton TV secara berlebihan.
Baca Juga: Sepuluh Tips Memilih Televisi Ramah Keluarga
7. Risiko Kesehatan Jantung dan Mata
Anak-anak yang terlalu banyak menonton TV berisiko mengalami sindrom mata malas. Pada kondisi ini, anak mengalami penglihatan kabur atau berkurang yang tidak dapat diperbaiki dengan kacamata atau lensa.
Kecanduan TV juga menyebabkan kurangnya olahraga dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak, yang berdampak pada jantung dan otak.
Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan masalah kardiovaskular dan penyempitan arteri.
8. Perilaku Negatif
Menurut penelitian, terlalu banyak menonton TV dapat mengubah struktur otak dan mendorong perilaku negatif – terutama kekerasan dan agresi.
Anak-anak yang menonton acara yang berisi konten yang tidak pantas untuk anak di bawah umur berisiko lebih tinggi mengalami masalah ini.
9. Mempengaruhi Citra Diri
Acara TV membesar-besarkan kenyataan dan memberikan pandangan dunia yang menyimpang.
Acara yang menampilkan kehidupan yang sempurna dan skenario yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan dapat membuat anak-anak merasa tidak mampu dan kurang bersyukur akan apa yang mereka miliki.
10. Perubahan Emosional
Anak-anak yang terpapar acara yang menyoroti seks, obat-obatan, dan penyalahgunaan alkohol rentan terhadap perubahan emosional.
Karena mereka terlalu muda untuk memahami banyak dari masalah ini, mereka mungkin mendapatkan pandangan yang berubah tentang realitas dan dipengaruhi secara psikologis.
11. Kinerja Akademik yang Buruk
Menghabiskan banyak waktu untuk menonton TV dapat mengakibatkan kurangnya partisipasi dalam kegiatan lain.
Anak-anak terkadang bolos sekolah dan mengerjakan PR karena TV, dan ini berdampak buruk pada prestasi akademis mereka.
12. Penyebab Masalah Belajar
Masalah belajar karena kelebihan waktu TV berkisar dari mendengarkan pasif dan keterampilan mendengarkan yang kurang berkembang hingga kurangnya motorik halus dan keterampilan kreatif.
Ini terjadi ketika anak-anak tidak melakukan aktivitas yang merangsang secara fisik dan mental.
Anak-anak yang mengembangkan ADHD karena terlalu banyak menonton TV kurang memiliki kemampuan untuk berkonsentrasi dan fokus selama masa belajar. [My/ind]
Sumber: fristcryparenting