BEBERAPA waktu ini mungkin di antara kita sibuk akan hiruk pikuk pemilu. Di sisi lain, kabar Gaza terkini masih membutuhkan kepedulian kita semua.
Pemerhati Palestina, Edgar Hamas mengulas tentang kondisi terkini Gaza yang dikabarkan hanya menyisakan Rafah sebagai area terakhir di wilayah Palestina.
Dikutip dari Channel Telegram @GenSaladdinChannel, dalam artikel berjudul: “Apakah Kini yang Tersisa dari Gaza Hanyalah Rafah Saja?”, Edgar menulis bahwa banyak yang mungkin berpikir seperti teman kita yang berkomentar ini.
Melihat banyak sekali video saudara kita yang makin berat berjuang dan jarangnya kita mendengar update terbaru Palestina karena banyak distraksi, membuat kita jadi lost contact beberapa lama.
Ya, Gaza masih tidak baik-baik saja. Ya, mereka masih merasakan beratnya musibah.
Tapi, apakah Gaza telah kalah dan hanya tersisa Rafah saja?
Sibuk Pemilu, Inilah Kabar Gaza Terkini
Ternyata kekhawatiran dan kegundahan kita dijawab langsung oleh jubir pejuang dari dalam medan Gaza yang gagah perwira.
Selasa, 20 Februari ini, seorang juru bicara pejuang di dalam Gaza bernama Khalil Al Hayyah memberikan uraiannya mengenai apa yang benar-benar terjadi.
Dari semua itu, kami akan sampaikan poin-poin pentingnya buat memudahkan kita memahaminya.
Para pejuang masih mampu menghadapi kerasnya serangan penjajah setelah 5 bulan perang berjalan.
Meski begitu, kejahatan penjajah makin meluas ke arah penduduk sipil bahkan ketika mereka menunggu bantuan.
Rakyat Palestina masih bertahan dalam perlawanan mereka. Penjajah masih gagal mencapai tujuannya untuk memulangkan tawanan dan merobohkan perlawanan pejuang.
Meski begitu, masyarakat Gaza hidup dalam kondisi tragis yang mencakup kelaparan dan pembantaian. Dan seluruh dunia gagal dalam ujian moralnya dalam menghadapi kejahatan penjajah.
Draf kerangka kesepakatan yang ditawarkan oleh penjajah telah disampaikan kepada kami, namun penjajah mencabutnya pekan lalu.
Kabar yang datang dari penjajah sejauh ini tidak berisi jaminan untuk menghentikan agresi dan menarik diri dari Jalur Gaza.
Meski begitu, sebagaimana para penjajah yang gagal memperluas kendalinya atas wilayah utara dan tengah Gaza, maka mereka juga akan gagal di Rafah.
Baca juga: Sejarah Islam Mencatat Kepahlawanan Para Pemuda
“Kami melanjutkan negosiasi ketika kami menerima jaminan dari beberapa pihak bahwa negosiasi tersebut akan mengakhiri agresi,” kata Khalil Al Hayyah pula dalam uraiannya mengenai kondisi di garis depan.
Intinya, meskipun keadaan berat, namun pejuang masih tangguh dan bisa menghadapi kebarbaran penjajah.
Mereka akan lakukan yang terbaik untuk rakyat Gaza dan mewakili kita semua untuk menjaga jengkal mulia bumi para Nabi, Palestina.
Dari sini, dari Indonesia, kita kirimkan doa terbaik, keberpihakan termurni dan sikap paling tegas untuk kembali ingat pada perjuangan saudara kita di Gaza.
Mari kembali fokus menyuarakan, mempelajari pentingnya bumi para Nabi dan menggalakkan lagi aksi boikot pada segala produk yang berafiliasi pada zionazi.[Sdz]