ChanelMuslim.com – Kondisi umat Muslim di Gaza saat ini adalah dilarang dan dipersulit dalam melaksanakan ibadah di kompleks Masjid Al Aqsa karena pintunya ditutup dengan rapat.
Akan tetapi, berkat semangat dan kesabaran, mereka bisa menyingkirkan penghalang dari pintu tersebut.
Umat Islam di sana bisa kembali memakmurkan Masjid Al Aqsa dengan melakukan tarawih, tilawatil Qur’an, dan sebagainya di kompleks Masjid Al Aqsa.
Baca Juga: Umat Islam Perlahan Menanggalkan Ajaran Agama
Umat Islam di Seluruh Dunia Bersama Mereka
Akan tetapi, walaupun sudah bisa memakmurkannya, umat Muslim di sana juga kondisinya cukup memprihatinkan dari segi pasokan listrik, pangan, dan sebagainya.
Selain itu, selama pemblokadean ini, sudah banyak data statistik yang menunjukkan penduduk Palestina luka-luka akibat agresi militer penjajah Israel.
Kondisi ini disampaikan oleh Syeikh Abdullah yang berasal dari Gaza, Palestina dalam acara “Buka Puasa Bersama” yang diadakan pada Senin, (3/5/2021)
Syeikh menyampaikan bahwa walau hidup serba kekurangan, umat Islam yang berada di Gaza masih semangat berjuang karena mereka yakin umat Islam di seluruh dunia, khususnya di Indonesia selalu bersama mereka.
“Kita bisa ikut membantu mereka dengan berdoa di waktu-waktu mustajab agar Allah memberikan kesabaran dan kemenangan bagi mereka,” ujarnya.
Baca Juga: Rindu Suasana Ramadan, Warga Gaza Berharap Covid-19 Segera Berlalu
Kondisi Umat Islam di Gaza Selama Pandemi
Kemudian, Syeikh Abdullah juga menyampaikan terkait kondisi umat Islam pada saat pandemi seperti sekarang ini.
Beliau menyampaikan bahwa sebenarnya umat Islam di Gaza sudah terlebih dahulu merasakan lockdown atau pembatasan.
Mereka diblokade sudah sangat lama, yaitu sejak tahun 2006.
Tidak ada yang boleh keluar masuk Gaza.
Oleh sebab itu, Covid-19 bukan menyebar dari pergerakan orang-orang, melainkan melalui barang yang keluar masuk.
“Gaza itu wilayahnya tidak terlalu luas, tetapi dihuni oleh banyak orang. Oleh sebab itu, penularannya sangat cepat,” kata Syeikh.
Saat ini, jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 sudah mulai berkurang.
Intinya, penduduk Gaza sudah terbiasa dengan pembatasan-pembatasan yang ada karena diblokade oleh Israel. [Ind/Camus]