ChanelMuslim.com – Ujian keterunggulan. Diving into the Ocean of Al Qur’an (DOA). Kali ini kedalaman kita sudah di 2:34 di bawah permukaan Qur’an.
Bareng-bareng terus belajar dari apa-apa yang Allah hadirkan agar makin sesuai ingin-Nya bukan inginnya (nafsu). Karena bukankah kita sudah ikrar setia sama Allah sebelum dilahirkan? Bahkan diulang berkali-kali di tiap harinya?
Tapi itulah kita (eh saya). Yang seringnya menjalani hidup pakai asumsi diri tapi berdalih ini adalah dari Rabbi. Padahal tenggelam dalam kalam-Nya saja tidak. Menampakkan kesalehan di tengah membusuknya hati.
Baca juga: Ngomong ke Diri
Takut orang lain berpandangan negatif sehingga menyuburkan kemunafikan. Padahal bukankah keselamatan pada akhirnya antara kita dan Allah?
“Barangsiapa menyangka bahwa ada penolong yang lain selain Allah, maka dia belum mengenal Allah. Barangsiapa dirinya mempunyai musuh yang lebih kuat dari dorongan nafsunya, maka dia belum mengenal dirinya dengan baik.” (Nashoihul ‘Ibad maqalah 14)
Mau kau tampakan isi hatimu atau pun kau tutupi Allah mengetahuinya. Begitulah pesan cinta-Nya dikedalaman 2:33 lalu.
Dan selalulah dia akan mengujimu dengan apa yang kau cintai. Ketika kau berhasil melepaskannya maka kau akan terlepas dari keterbudakannya. Jika kau tak melepaskannya maka kau terus akan terbudak olehnya.
Karena kita akan menjadi budak dari apa yang kita cintai. Dan semakin sedikit mencintai sesuatu maka akan semakin bahagialah kita.
Malaikat dan Iblis diminta untuk sujud pada adam. Menyujudkan ego diri, menyujudkan tujuan hidup, menyujudkan kecintaan akan selain Allah, menyujudkan nafsu.
Malaikat tetap mulia karena rendah hatinya. Iblis terbuang hina karena tinggi hatinya. Iblis gagal dalam ujian kecintaan akan kedudukan yang sudah diharapkan hadirnya setelah merasa ‘berjasa dan saleh’.
Bahasa guru saya. Hati-hati ujian keterunggulan. Dan sering kali hadir terhadap apa-apa yang kita cintai.
Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com