Seorang lelaki ketika sudah menikah, hendaknya menjadi suami seperti harapan istri. Seorang perempuan ketika sudah menikah, hendaknya menjadi istri seperti harapan suami.
Tidak bisa seseorang ‘ngotot’ menjadi dirinya sendiri, tidak mau berubah menyesuaikan diri dengan harapan pasangan. Karena suami istri adalah pasangan yang saling berpengaruh satu dengan yang lainnya, saling terhubung satu dengan yang lainnya sepanjang waktu.
Mereka berdua bukan lagi pribadi merdeka yang boleh melakukan segala sesuatu sesuai keinginan pribadinya saja. Seorang istri yang memiliki selera warna serta corak pakaian tersendiri yang dimiliki sejak masih muda atau bahkan sejak masih kecil, harus mau menerima perubahan selera setelah menikah, karena ada suami yang berhak atas dirinya.
Baca juga: Perhatikan Kuantitas Pertemuan
Kadang suami melihat ada pakaian perempuan yang menurutnya sangat menarik. Ia membayangkan istrinya akan sangat cantik jika mengenakan pakaian tersebut. Maka ia membeli pakaian tersebut agar dikenakan sang istri. Ia rela mengeluarkan uang lebih besar dari biasanya demi melihat istrinya cantik ketika mengenakan pakaian tersebut.
Sesampai di rumah, ia berikan hadiah pakaian tersebut kepada sang istri. Betapa kecewa sang suami atas respon spontan sang istri.
“Huh, model pakaian kayak begini ini nggak banget deh bagi aku. Ini bukan selera aku. Walaupun harganya mahal, tapi ini selera kampungan,” ungkap sang istri.
“Aku akan tampak jelek kalau memakai ini. Jadi ini aku simpan saja ya, sebagai kenang-kenangan darimu,” tambah sang istri.
Mengapa ia tidak mau menundukkan selera dirinya demi menyenangkan suami? Hendaknya sang istri mengenakan pakaian tersebut demi menghormati suami, dan demi menyenangkan perasaan suami. Berusaha menjadi yang diinginkan suami.
Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com