Hal itu semata-mata sebagai ikrar saya, bahwa apa pun yang hari ini saya ketahui, tak lepas dari didikan guru-guru saya. Saya ini tumbuh di satu kampung yang tidak baik lingkungannya. Saya tumbuh dengan 11 orang anak sepantaran kala itu.
Dan hari ini;
1) 2 orang menghilang dan dicari banyak orang karena hutang dimana-mana,
2) 1 meninggal karena kebiasaan minum minuman keras hingga livernya rusak,
3) 1 orang berkali-kali keluar masuk pekerjaan karena tertangkap penggelapan,
4) 1 orang belum menemukan pekerjaan tetapnya dan masih lajang.
Baca juga: Ancaman Pada Pembela Pemimpin yang Zalim dan Pendusta, Pembohong dan Penghianat
5) 1 orang mengamen.
6) 2 orang tak selesai SMP dan menjadi jadi juru parkir. (Note: kedua jenis pekerjaan di atas pun tetap baik ya)
7) 1 orang saya tidak tahu kabarnya,
8) Dan 1 orang berakhir di rumah sakit jiwa karena stress berat.
Melihat semua keadaan itu, saya betul-betul merasa bersyukur. Alhamdulillah… alhamdulillah… alhamdulillah…. Bahwa ada satu episode dalam hidup saya pernah bertemu guru kebaikan yang mengubah sikap dan perilaku serta cara berpikir saya. Masya Allah tabarakallah.
Andai tidak, mungkin nasib saya tak akan jauh beda dari kawan-kawan semasa kecil. Peran guru amatlah penting, sebab kita akan diantarkan ke dalam pengetahuan oleh mereka. Dan sebab itu, hidup jadi lebih mudah dalam menentukan pilihan dan menetapkan tujuan.
Yang kita belum tahu jadi tahu. Yang semula rumit jadi terurai lantaran nasihat dan hikmahnya. Loh, benar. Kadang saya tuh kalau lagi ada masalah yang pelik, itu main ke rumah guru saya.
Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com