ChanelMuslim.com – Membangun bisnis daat krisis rupanya tetap bisa dilakukan. Meskipun lebih dari 1 tahun pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi seluruh masyarakat dunia, tak terkecuali Indonesia.
Kondisi ini sedikit banyak telah berpengaruh terhadap hampir semua lini kehidupan, termasuk di sektor perekonomian. Menurut Kementrian Koperasi dan UMKM, sebanyak 90% UMKM terdampak akibat pandemi ini, tak sedikit pelaku usaha yang terpaksa mengurangi jumlah para pekerjanya bahkan mengalami gulung tikar karena anjloknya penjualan dan beban operasional yang tetap tinggi.
Meskipun fase kenormalan baru (new normal) sudah berjalan dan roda perekonomian mulai kembali berputar, namun bagi sebagian kalangan efek dari pandemi ini terlalu besar, sehingga butuh waktu lebih lama kembali bangkit kembali seperti semula. Tentu ini menjadi tantangan luar biasa untuk para pelaku usaha, yang harus berupaya agar tetap bisa bertahan dan yang baru tetap bisa tumbuh.
Melihat kondisi tersebut, Danone Indonesia bersama Kampus Bisnis Umar Usman kembali menggelar pelaksanaan program Damping UMKM tahun 2021. Acara yang ditujukan untuk para UMKM di Indonesia yang sedang berjuang membangun bisnis ini dimualai dengan webinar yang bertemakan Tips Membangun Bisnis di Masa Krisis yang berlangsung secara daring.
Hadir sebagai keynote speech dalam acara tersebut Drs. Imam Gunawan MAP selaku asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda, Kemenpora RI. “Menurut Bappenas sebanyak 80% anak muda memiliki minat entrepreneur, namun sayangnya minat tersebut tidak semua terwujud karena terbatasnya akses peningkatan skill dan pengetahuan, sehingga program ini sangat membantu untuk mereka mewujudkannya.
“Kami mengapresiasi upaya Danone-Sarihusada ini menggandeng Umar Usman dalam pelaksanaan program ini, sebagai bentuk nyata dalam membantu UMKM terutama di saat Indonesia ingin bangkit dari pandemic Covid-19 ini.” tutur beliau.
Dalam acara webinar tersebut hadir sebagai narasumber yaitu Budi Isman, selaku CEO Mikro Investindo dan Chairman Agrinesia Group and Haus, yang memberikan materi utama tentang pengetahuan bisnis praktis untuk mendiagnosis dan membangun fondasi bisnis. Selain itu hadir pula Salman Alfarisi sebagai Praktisi Internet Marketing yang memberikan materi penggunaan WhatsApp Marketing serta Ubaidillah Saleh selaku CEO Soto Segar Boyolali Hj. Amanah yang mengupas tuntas implementasi teori-teori tersebut pada Bisnis kuliner soto yang dimilikinya.
Karyanto Wibowo, selaku Direktur Sustainable Development Danone Indonesia menyatakan Danone Indonesia mendukung pengembangan UMKM di Indonesia melalui pelaksanaan program Damping ini. “Danone sebagai salah satu bisnis yang ada di Indonesia melalui brand SGM, Bebelac, Nutrilon dan AQUA yang tumbuh berkembang ditengah-tengah masyarakat Indonesia sejak puluhan tahun lamanya, telah melibatkan jutaan UMKM di Indonesia yang turut berkontribusi dalam mendistribusikan produk-produk kami.”
“Program Damping UMKM ini merupakan platform yang kami dedikasikan untuk para UMKM di seluruh Indonesia, agar lebih berkembang lagi dan mampu naik kelas sehingga pada akhirnya mampu memperkuat perekonomian Indonesia. Kami berharap program Damping UMKM ini bermanfaat dan membawa dampak yang signifikan bagi kemajuan usaha para peserta UMKM yang terlibat dalam kegiatan ini,” tambahnya.
Program manager Kampus Bisnis Umar Usman, Lily Zulaeha mengatakan, “Acara webinar ini merupakan rangkaian dari program Damping UMKM bersama Danone Indonesia dan Kampus Bisnis Umar Usman. Jadi tak hanya sampai disini, para peserta terdaftar yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia ini pun berkesempatan untuk mendapatkan fasilitas mentoring bisnis selama kurang lebih satu bulan bersama para coach terbaik dibidangnya.”
Danone Indonesia dan Kampus Bisnis Umar Usman sangat berharap dengan adanya program ini, akan semakin banyak tumbuh pelaku-pelaku usaha baru, dan pelaku usaha lama yang bisa terus bertahan meskipun berada di tengah kondisi krisis.
“Kami yakin, ditengah menurunnya roda perekonomian akibat pandemi ini, bukan berarti tidak ada peluang dan kesempatan sama sekali. Masih banyak peluang bisnis yang bisa kita coba dan eksplorasi, sehingga bisa menghasilkan keuntungan yang baru,” sambung Lily. [Wnd/rls]