ChanelMuslim.com – BTS Meal adalah nama paket menu limited edition yang disediakan oleh MCDonald’s. Paket ini merupakan hasil kolaborasi McDonald’s dengan Bangtan Sonyeondan (BTS), boy band asal Korea Selatan.
Hal yang unik dari paket ini terletak pada kemasannya yang terdapat logo BTS.
Baca Juga: Masjid di Australia Buka Layanan ‘Drive Thru’ untuk Bagikan Makanan Buka Puasa Gratis
Harga dan Isi Paket BTS Meal
Satu paket dibanderol dengan harga Rp45.455 yang berisi 9 potong Chicken McNuggets, medium fries, medium coca cola, saus sweet chili dan saus cajun.
Harga tersebut bisa lebih mahal apabila dipesan melalui aplikasi, baik dari aplikasi Mcd, GoFood, ShopeeFood, dan Grabfood.
Kemudian, pemesanan hanya bisa dilakukan secara drive thru atau memesan melalui aplikasi di atas.
McDonald’s tidak mengizinkan untuk makan di tempat guna mencegah penyebaran Covid-19.
Seperti yang diketahui, jumlah fans BTS, ARMY di Indonesia sangat banyak jumlahnya.
Hal ini dibuktikan dengan mengularnya antrean driver Ojek Online (Ojol) saat memesan BTS Meal Rabu, (9/6/2021) di setiap gerai yang berada di kota-kota besar.
Baca Juga: McDonald’s Hadapi Ancaman Boikot di India karena Sajikan Daging Halal
Mengantre Selama Beberapa Jam
Antrean panjang tersebut membuat para ojol harus menunggu selama berjam-jam demi mendapatkan pesanannya, sehingga hanya bisa berfokus pada orderan tersebut saja.
Seharusnya, waktu-waktu tersebut bisa digunakan oleh para driver untuk mendapatkan beberapa orderan.
Mengetahui betapa besarnya perjuangan para ojol, ARMY pun membuka donasi di kitabisa.com untuk para driver.
Kamis, (10/6/2021) pukul 18.30 WIB, donasi yang terkumpul sudah mencapai lebih dari Rp238 juta.
Selain itu, banyak juga yang memberikan tips secara individu sampai ratusan ribu.
Ada juga yang memberikan sedikit bingkisan sebagai bentuk apresiasi.
Baca Juga: Bertindak Diskriminatif, Resto McDonald’s Didenda 355 Ribu Dolar
Pelanggaran Protokol Kesehatan
Namun, terlepas dari rezeki berlimpah yang diterima oleh para driver, euforia BTS Meal juga menimbulkan pelanggaran protokol kesehatan karena berkerumun dan tidak menjaga jarak.
Banyak gerai yang didatangi oleh Satpol PP dan ditutup secara paksa, bahkan ada yang dikenakan sanksi berupa denda.
Dilansir dari cnnindonesia.com Rabu, (9/6/2021), Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengomentari terkait hal ini.
Dicky mengkritik sikap pemerintah yang banyak membuat aturan, tetapi minim implementasi.
Dalam kasus kerumunan BTS Meal, pemerintah atau pengelola usaha seharusnya bisa tetap waspada dan bisa mencegah hal ini terjadi. [Cms]