WASIAT pertama Nabi saat tiba di Madinah meliputi empat hal: sebarkan salam, memberi makan, menyambung silaturahim, dan shalat malam.
Seorang sahabat Nabi bernama Abdullah bin Salam radhiyallahu ‘anhu menceritakan. Orang-orang berkumpul menanti kedatangan Nabi di Madinah.
Setelah Nabi tiba, Abdullah bin Salam memperhatikan wajah Nabi: wajah yang jauh dari sifat dusta. Ia pun mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berwasiat.
“Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikan makan, sambunglah tali silaturahim, dan shalat malamlah di saat orang-orang tertidur. Niscaya, kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Tirmidzi)
Sebarkan Salam
Salam menunjukkan akhlak yang baik. Sebuah pembuka komunikasi yang bersahabat dan damai.
Sikap ini lahir dari hati yang tulus kepada Allah. Hati yang mendapatkan cahaya kasih sayang dari Allah dan merembes dalam interaksi antar anusia.
Nabi juga pernah berpesan, “Ucapkan salam kepada orang yang kalian kenal dan orang yang belum kalian kenal.”
Sikap damai dan bersahabat ini akan menjalin hubungan persaudaraan baru sekaligus mengokohkan persaudaraan yang lama.
Berikan Makan
Melazimkan memberikan makan kepada banyak orang merupakan salah satu sunnah Bapak para Nabi, yaitu Nabi Ibrahim alaihissalam. Begitu pun para Nabi yang lain, hingga Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Para ulama di Indonesia selalu mengagendakan acara makan-makan dalam hampir setiap acara dakwah. Mulai dari tasyakuran, majelis taklim, zikir berjamaah, dan lainnya.
Belakangan, masyarakat Indonesia pun mengenal jamuan makan gratis di setiap hari Jumat. Itulah yang biasa disebut Jum’at Berkah.
Menyambung Tali Silaturahim
Silaturahim merujuk pada kata rahim yang artinya persaudaraan karena sama-sama dari satu rahim ibu. Orang pun menyebutnya keluarga besar.
Silaturahim seumpama dengan merawat tanaman. Tanaman apa pun harus dirawat, disiram, diberikan pupuk, dan lainnya. Tanpa silaturahim, persaudaraan akan layu dan mati.
Melaksanakan Shalat Malam
Shalat malam merupakan sunnah para Nabi dan orang-orang soleh. Hal ini karena hal itu menunjukkan kedekatan yang sangat harmonis antara diri seseorang dengan Allah subhanahu wata’ala.
Orang yang mencintai sesuatu akan selalu ingin berdekatan dan mencari momen-momen khusus untuk mencurahkan isi hati.
Empat wasiat ini begitu menarik. Ada sisi lain yang bisa menjadi pelajaran. Yaitu, Allah subhanahu wata’ala melalui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan tiga hal yang berkaitan dengan hubungan sesama manusia. Sementara, hanya satu pesan untuk hubungan dengan Allah.
Dengan kata lain, ibadah tidak akan mencapai nilai utama jika hubungan dengan sesama manusia belum sempurna. Sempurnakan hubungan baik dengan sesama manusia, niscaya Allah akan mencintai kita. [Mh]