SHALAT sudah Allah tentukan waktu-waktunya. Ulama menasihati bahwa shalat di awal waktu merupakan yang utama.
Suatu kali, Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Amal-amal apa saja yang paling Allah cintai?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Shalat pada waktunya, berbakti pada orang tua, dan berjihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari Muslim)
Redaksi hadisnya berbunyi asholaatu ‘alaa waqtiha. Kalimat ini dimaknai sebagai shalat pada waktunya.
Namun begitu, sebagian ulama memaknainya sebagai shalat di awal waktu. Karena di situ ada keutamaan, yaitu antara lain dilaksanakannya shalat berjamaah di masjid.
Jalan tengahnya, jika memang tidak ada uzur atau hal yang menjadi hambatan, maka shalat yang utama dilakukan di awal waktu di masjid.
Namun, umumnya perempuan shalatnya di rumah masing-masing. Dari sinilah shalat di awal waktu juga menjadi keutamaan bagi wanita, meskipun dilakukan di rumah.
Kenapa awal waktu menjadi penilaian penting? Karena kita tidak tahu kapan usia kita akan berakhir. Alangkah indahnya ketika ajal datang, kita sudah menunaikan shalat.
Sebuah kisah menarik terjadi di Kota Abha, Arab Saudi. Selepas shalat Magrib, seorang pengantin wanita dirias cantik untuk menemui para tamu.
Tapi ketika waktu Isya datang, pengantin wanita ini bergegas untuk berwudhu guna menunaikan shalat Isya. Tentu saja, hal itu akan mempengaruhi riasan di wajahnya.
Sebelum pengantin itu akan berwudhu, ibunya mencegah. “Shalatnya nanti saja, Nak. Setelah acara selesai. Karena riasan wajahmu akan rusak. Bagaimana kalau tamu-tamu sudah datang?” ucap ibunya.
Si pengantin wanita ini bersikeras. “Bu, aku juga ingin tampil cantik di hadapan Allah,” ungkapnya.
Akhirnya sang ibu mengalah. Ia berpikir, toh setelah melaksanakan shalat Isya, anaknya bisa dirias lagi jika memang ada yang perlu disempurnakan.
Sang pengantin pun shalat sendiri di sebuah ruangan. Sebegitu lama sehingga ibunya khawatir kalau puterinya tertidur atau terlalu berzikir.
Ketika sang ibu menemui puterinya, ia menemukan puterinya sudah meninggal dunia dalam keadaan bersujud. Maasya Allah! Sebuah keadaan yang husnul khatimah.
**
Tentu masih banyak hikmah lain dari menunaikan shalat di awal waktu.
Shalat itu sejatinya pertemuan kita dengan Allah Yang Maha Kasih dan Sayang. Ada kerinduan di situ, rasa cinta, dan ungkapan seribu satu doa dan pinta.
Dan jika shalat bermakna doa, kitalah yang sebenarnya lebih perlu dengan shalat daripada Allah subhanahu wata’ala. [Mh]