SEPERTI rumah laba-laba yang lemah. Tidak melindungi dari dingin, panas, hujan, angin, dan rapuh dari gangguan mangsa.
Laba-laba memiliki rumah yang khas. Rumah itu dibangun dari kelenjar yang dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk jaring. Di situlah ia tinggal dan di situ pula ia mencari makanan.
Serangga-serangga kecil seperti nyamuk, lalat, bisa terjebak di jaring laba-laba. Tubuh mereka menempel pada jaring. Ketika mangsa sudah tak berdaya, mereka pun menjadi santapan laba-laba.
Ada sisi lain dalam hidup laba-laba di rumah-rumah mereka. Sisi lain itu tergolong horor untuk dicerna dalam kehidupan manusia.
Ketika akan terjadi perkawinan jantan dan betina laba-laba, sang jantan harus siap dengan pengorbanan diri. Setelah perkawinan usai, tubuh sang jantan yang biasanya dua kali lebih kecil dari betina akan dimakan betina.
Gunanya, makanan spesial itu akan menjadi cadangan tenaga dalam tubuh betina untuk menelurkan anak-anak mereka.
Cerita horor tidak berhenti di situ. Ketika betina kelelahan dengan menelurkan dan menjaga bayi-bayinya, sang betina akan memilih di antara bayi-bayi itu untuk menjadi makanannya.
Waktu pun bergulir. Lagi-lagi kejadian horor di keluarga laba-laba terus berlangsung. Ketika anak-anak menginjak remaja, sang ibu akan mengeluarkan kelenjar dengan aroma tertentu dari tubuhnya. Aroma itu merangsang anak-anak mereka untuk ramai-ramai memakan ibunya.
Makanan dari tubuh ibunya itu diperlukan para remaja laba-laba untuk tumbuh normal seperti laba-laba pada umumnya.
**
Rumah laba-laba itu lemah. Siapa yang ingin mencari pelindung selain Allah, tak ubahnya seperti berlindung di rumah laba-laba: tetap dingin, tetap panas, tetap kena angin, tetap kena hujan, dan rentan gangguan pemangsa.
Jangan bayangkan di balik jaring rumah laba-laba terdapat kehidupan yang aman sentosa. Begitu banyak horor terjadi. Yaitu, saling memakan anggota keluarga sendiri demi untuk bisa bertahan hidup.
Profil seperti rumah laba-laba ini tumbuh subur di lingkungan yang jauh sentuhan Islam. Bentuknya bermacam-macam: ideologi, organisasi, perkumpulan profesi, pertemanan, dan lainnya.
Tampak dari luar begitu kokoh dan bergengsi. Tapi suasana dalamnya sangat lemah dan penuh horor.
Maha Benar Allah dalam firman-Nya, “Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut: 41)
Berhati-hatilah memilih organisasi, perkumpulan, pertemanan, dan lingkungan akrab kita. Alih-alih mendapatkan ketenangan dan kenyamanan, justru akan merasakan siksaan: dunia dan akhirat. [Mh]