ChanelMuslim.com- Istiqamah artinya tetap lurus. Lurus dalam jalan yang telah ditentukan. Tidak menyimpang apalagi keluar dari jalur.
Ketika seseorang berhijrah seperti mengenakan busana muslimah, maka pertanyaan berikutnya muncul. “Nantinya dia akan istiqamah nggak ya?”
Pertanyaan itu belum bisa dijawab saat itu juga. Karena istiqamah butuh waktu. Dan tidak ada batasan waktunya, hingga Allah mewafatkannya.
Ketika seseorang ditanyakan apakah istiqamah atau tidak, waktulah yang akan menjawabnya. Dan sebaik-baik jawaban adalah saat objek yang ditanyakan itu sudah wafat.
Dan hidup ini bisa dibilang sebagai dinamika dari ujian-ujian dari Allah terhadap istiqamah kita. Ada ujian yang menyusahkan. Ada juga ujian yang menyenangkan.
Baik ujian susah maupun senang, dua-duanya sangat berpotensi untuk membuktikan apakah seseorang memang istiqamah, atau tidak.
Tidak bisa dikatakan bahwa ujian senang lebih ringan dari ujian susah. Sepintas mungkin memang begitu. Tapi kenyataannya, justru orang yang diuji kesenangan lebih banyak yang “jatuh” daripada yang diuji kesusahan.
Dari sekian banyak nabi dan rasul, yang diuji senang sedikit. Antara lain Nabi Sulaiman alaihissalam. Selebihnya Allah uji dengan kesusahan.
Mungkin itu juga prototipe dari umat yang diridhai Allah, yaitu umat Islam. Yaitu, Allah menguji kita dengan yang menyusahkan daripada yang menyenangkan.
Jadi, kita tidak bisa serta merta mengatakan, “Saya pasti istiqamah!” Karena harus ada batu ujinya. Yaitu, rentang waktu yang panjang.
Dalam tawadhu yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, jangan pernah merasa yakin bahwa pasti istiqamah, tanpa bantuan dari Allah subhanahu wata’ala.
Sehari semalam, tidak kurang dari 17 kali Allah mewajibkan kita untuk berdoa agar bisa tetap istiqamah. Ihdinash shirothol mustaqiim. Bimbing kami (Ya Allah) ke jalan yang lurus.
Apa itu jalan lurus? Dijelaskan lagi, yaitu jalan orang-orang yang telah diberikan nikmat oleh Allah seperti para nabi, orang-orang yang shiddiq, para syuhada, dan orang-orang soleh.
Itulah jalan istiqamah kita. Dan yang harus dipahami, bahwa para nabi, syuhada, dan orang-orang soleh tidak melalui waktu panjang itu dengan nyantai. Melainkan dengan perjuangan yang kuat.
Semoga Allah memberikan kemudahan agar kita tetap istiqamah. [Mh]