ChanelMuslim.com – Pentingnya partner halal dalam mewujudkan cita-cita. Ketika kita memiliki pasangan halal, akan ada senantiasa yang mendukung, menjaga, dan menghibur di kala kita lelah saat berjuang mewujudkan mimpi.
Baca Juga: Maaf, Jangan Mempermainkan Agama dalam Pernikahan
Pentingnya Partner Halal dalam Mewujudkan Cita-cita
Inilah salah satu alasan yang mendasari seorang ibu di Depok menikahkan anaknya, ARR (13) dengan BIA (16).
Sebagai ibu, ia melihat anak perempuannya memiliki cita-cita yang sangat besar, yaitu menjadi penghafal Al-Qur’an. Selain itu, anaknya juga ingin memiliki butik sendiri.
Oleh sebab itu, ARR bisa dibilang sangat aktif dalam belajar dan semangat dalam memperjuangkan mimpinya sehingga kegiatan perempuan 13 tahun itu sangatlah padat.
Namun, sebagai orang tua, dirinya merasa khawatir ketika ARR harus bepergian sendirian ke tempat-tempatnya belajar.
Terlebih lagi, zaman sekarang sangat terlihat jelas bagaimana bebasnya pergaulan antara laki-laki dan perempuan.
Maka dari itu, sang ibu merasa bahwa ARR memerlukan partner halal yang bisa mendampingi dan menjaganya.
“Dengan menikahkan anak saya, saya merasa lebih yakin dan optimis apabila ada partner halal yang mendampingi dan menemaninya. Apalagi, mereka berdua (BIA dan ARR) punya cita-cita besar yang sama,” ujar Pemilik sebuah Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Depok, Ibu Ida kepada ChanelMuslim.com, Rabu (2/3/2022).
Selain itu, ditegaskannya, bahwa pernikahan tersebut terjadi bukan karena Married by Accident atau kehamilan di luar nikah melainkan untuk saling menjaga keduanya dalam hubungan halal.
Selain itu, Ibu Ida juga menjelaskan bahwa kedua orang tua tidak memaksakan pernikahan tersebut.
Ia juga mengungkapkan bahwa BIA dan ARR justru sangat saling menjaga diri dengan tidak berkomunikasi intens secara pribadi.
Komunikasi hanya melalui orang tua masing-masing. Selain itu, Bu Ida menjelaskan bahwa pernikahan ini juga tidak ada paksaan dari orang tua, tetapi atas keinginan dari anaknya sendiri.
Bu Ida menceritakan bahwa awalnya, pernikahan ini adalah hasil diskusi dengan kakak pertama ARR yang berusia 20 tahun
“Awalnya, kakaknya banyak bepergian bersama si calon pria. Dari situ, si kakak mengenal laki-laki ini dan merasa bahwa BIA adalah laki-laki yang tepat untuk adiknya yang punya banyak kegiatan,” tambahnya.
Sebagai seorang ibu, dirinya mengaku tidak ada kekhawatiran menikahkan anaknya di usia muda karena telah melihat banyak kisah para sahabat.
“Tidak ada kekhawatiran karena sudah membaca kisah-kisah para sahabat. Selain itu, tentunya keputusan ini tidak serta merta diambil hari ini juga, tetapi sudah ada persiapan matang sebelumnya,” ujarnya.
BIA dan ARR melangsungkan pernikahan pada Ahad, (27/3/2022). Setelah menikah, sang ibu menjelaskan bahwa tugas orang tua belum selesai.
Harus tetap ada yang mendampingi dan membekali mereka dengan berguru kepada ustaz, belajar fiqih, dan sebagainya. [Cms]