YANG terlihat kotor dan gelap tak selalu menunjukkan hal yang suram. Selama ada optimisme, di situ ada solusi.
Seorang anak begitu penasaran dengan tingkah penggali sumur di rumahnya. Tanah digali, tapi si anak bingung dengan apa yang dicari si penggali.
“Bapak ini nyari apa?” ujarnya dalam hati. Ia hanya memperhatikan.
Hari itu, begitu banyak tanah yang tergali. Tangan si penggali kotor, begitu pun dengan kaki dan baju celannya. Maklum karena sepanjang pagi dan siang, ia berada di ‘dalam’ tanah.
Ketika sore datang, penggalian selesai. Si penggali naik ke permukaan dibantu rekannya. Keduanya pulang.
Anak itu lagi-lagi penasaran. Ia melongok ke arah dalam lubang. “Ah, tak ada apa-apa!” gumamnya masih penasaran. Rupanya, si anak masih bingung apa yang sedang dicari si penggali.
Esoknya, ia menemukan si penggali sudah berada di dalam lubang. Sementara, rekannya tetap di atas untuk menarik tanah bekas galian. Begitu banyak tanah bekas galian yang berserakan di permukaan sekitar lubang.
“Rupanya, si penggali tak menyerah,” gumamnya.
Belum lagi sore datang, tiba-tiba si penggali dan rekannya bersorak kegirangan. “Akhirnya…,” ucap mereka.
Akhirnya apa? Gumam si anak begitu penasaran. “Apa yang akhirnya mereka dapatkan?” tanya si anak dalam hati.
Ia pun ikutan mendekat ke lubang. Dan terlihat rekan si penggali tak lagi mengerek tanah dari dalam lubang. Melainkan, air.
“Lha, dari mana air itu datang?” tanya si anak itu lagi. “Pak, airnya dari mana?” akhirnya si anak memberanikan diri untuk bertanya ke si penggali.
“Nak, di balik kotor dan gelap tanah ini, jika kita terus menggali dengan sabar, akan ada air yang menyediakan solusi,” ungkap si penggali sumur.
**
Jangan pernah putus asa dengan keadaan kotor dan gelap di lingkungan kita. Jangan lari dan menjauh. Justru, gali dan gali lagi.
Karena di balik yang kotor dan gelap itu, di situ pula ada mata air solusi. Jangan pernah putus asa, karena Allah Maha Luas rahmat-Nya. [Mh]