JANGAN vulgar memperlihatkan kelebihan diri kita. Karena tidak semua orang berhati bersih. Mereka justru menjadi tidak suka dengan kita.
Menjadi hal lumrah jika seseorang bergembira dengan anugerah Allah subhanahu wata’ala. Bisa berupa ilmu, harta, jabatan, keluarga, dan seterusnya.
Namun, berhati-hatilah mengekspresikan kegembiraan itu di depan orang lain. Karena tidak semua orang berhati bersih yang ikutan senang dengan kegembiraan kita. Tidak sedikit yang justru sebaliknya.
Mungkin saja di depan kita mereka tampak ikut gembira. Tapi tidak demikian jika di belakang kita. Mereka justru jadi membenci kita.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati. Tapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira…” (QS. Ali Imran: 120)
Ayat ini menggambarkan tentang keadaan orang-orang munafik di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Kalau umat Islam menang dalam perang misalnya, mereka kecewa. Tapi jika umat Islam kalah, mereka bergembira.
Irisannya ada pada keadaan hati seseorang. Tentu saja tingkat kotornya hati orang di sekitar kita berbeda dengan munafik di masa Rasulullah, tapi tingkat reaksinya tidak bisa dianggap ringan.
Karena itu, berhati-hatilah dalam mengungkapkan kegembiraan karena kelebihan atau kenikmatan. Pastikan bahwa orang yang menyimak adalah yang bisa dipercaya.
Ada orang-orang tertentu yang tidak bisa ikut bergembira dengan kenikmatan orang lain. Sebaliknya, hatinya menjadi kecewa dengan kegembiraan dan kenikmatan orang lain.
Perlihatkan kelebihan sekadarnya saja. Jangan vulgar apalagi menyengajakan untuk bisa dibanggakan di depan orang banyak.
Ukur diri untuk bisa selalu selaras dengan keadaan di sekeliling kita. Jangan memperlihatkan ketimpangan yang jauh. Seperti dalam berbusana, membangun rumah, dan lainnya.
Cobalah melatih diri untuk terbiasa merendah. Terutama merendahkan hati. Biarkan saja orang lain memuji, tapi bukan kita yang menyengajakan agar orang lain memuji kita.
Sekali lagi, tidak semua orang yang melihat kelebihan kita memiliki hati yang bersih. Jangan ‘bangunkan’ sifat buruk yang tersembunyi dalam diri mereka. Bersabarlah untuk selalu rendah hati. [Mh]