MANUSIA hidup tidak sendiri. Ada makhluk-makhluk Allah lain yang juga tinggal bersama di bumi. Ada hewan, tumbuhan, jin, dan malaikat.
Manusia bukan satu-satunya makhluk Allah yang tinggal di bumi. Ada makhluk-makhluk Allah yang lain. Karena itu, Islam juga mengajarkan bagaimana berakhlak dengan mereka.
Dengan hewan, kita diajarkan untuk berakhlak dengan mereka. Seperti ada hewan yang tidak boleh dibunuh, ada yang boleh. Dan terhadap yang boleh dibunuh, harus dilakukan dengan cara yang baik.
Misalnya ketika menyembelih hewan untuk dikonsumsi. Hewan disembelih dengan pisau yang tajam dan dilakukan dengan menyebut asma Allah. Jika hewan tidak sendirian, maka penyembelihan dilakukan terpisah atau tidak dilihat ‘rekan’ hewan yang lain.
Kita juga dilarang menganiaya hewan. Termasuk juga hewan peliharaan. Ada seorang wanita di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam masuk neraka hanya karena menganiaya kucing. Ia mengurung kucing tapi tidak diberi makan.
Nabi Sulaiman alaihissalam pernah menghentikan perjalanan bala tentaranya secara mendadak. Hal tersebut karena ada serombongan semut yang kebetulan melewati jalan yang sama.
Begitu pun dengan tumbuhan. Kita dilarang merusak tumbuhan tanpa alasan yang jelas atau sekadar iseng. Kita dilarang membuang sampah yang bisa merusak tanaman seperti plastik dan lainnya.
Ada lagi makhluk gaib yang juga tinggal bersama manusia di bumi. Kalau hewan dan tumbuhan terlihat, makhluk-makhluk ini tidak terlihat. Seolah tidak ada, tapi mereka hidup bersama kita, di tempat yang sama.
Salah satunya jin. Seperti manusia, jin ada yang muslim dan ada pula yang kafir. Terhadap jin muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan bagaimana berakhlak terhadap mereka.
Suatu hari, Abu Hurairah diminta Rasulullah untuk mencari benda-benda untuk istinja. Kata Rasulullah, ambilkan batu dan jangan ambilkan tulang dan kotoran.
Hal ini karena tulang merupakan makanan untuk jin. Dan kotoran hewan merupakan makanan untuk hewan peliharaan jin.
Tulang yang dikonsumsi jin muslim adalah tulang hewan dari bekas makanan manusia muslim. Hal ini karena jin muslim hanya memakan tulang dari hewan yang disembelih dengan menyebut asma Allah.
Karena itu, tulang-tulang bekas kita konsumsi, tidak dikotori dengan barang najis manusia. Karena hal itu akan menjadi makanan untuk jin muslim.
Sementara untuk jin kafir, mereka akan terhalang jika kita menyebut asma Allah. Misalnya, jika kita masuk rumah dengan menyebut asma Allah, maka setan akan terhalang ikutan masuk.
Jika kita menyebut asma Allah saat makan dan minum, maka setan akan terhalang ikutan makan dan minum bersama kita.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian memasuki rumahnya lalu ia berzikir kepada Allah saat memasukinya dan ketika hendak makan, maka setan akan berkata (kepada teman-temannya), ‘Sungguh kalian tidak akan mendapatkan tempat bermalam dan makan malam…” (HR. Muslim)
Jadi, berhati-hatilah dalam segala hal, karena ada makhluk-makhluk Allah lain yang tinggal di sekitar kita. Jangan zalimi mereka. [Mh]