SEORANG atheis bernama Richard Bukovec masuk Islam setelah mengetahui bahwa Islam dan Ilmu pengetahuan tidak bertentangan.
Richard Bukovec sebelumnya tidak mempercayai agama manapun atau tidak memiliki agama, ia selalu mengedepankan cara berpikir menggunakan ilmu pengetahuan atau sains.
Orang atheis memiliki cara berpikir bahwa segala sesuatu harus didukung dengan sains, dan dogma agama tidak bisa dijadikan landasan untuk memahami sesuatu.
Prosesi pensyahatan dilaksanakan di kantor Mualaf Center Nasional (MCN) Aya Sofya Indonesia, Kota Tangerang dengan dipandu langsung oleh Ustaz Deffri Budiarso.
Richard menyatakan bahwa ia masuk Islam dengan niat ikhlas, tanpa ada paksaan, dan intervensi dari pihak manapun. Niat mulianya itu bersumber dari dirinya sendiri.
Baca Juga: Seorang Wanita di Plymouth Masuk Islam setelah Membaca Al-Quran
Orang Atheis Ini Masuk Islam Setelah Mengetahui Islam dan Sains Tidak Bertentangan
Diinformasikan dalam channel youtube Mualaf Center Aya Sofya, sebelum prosesi pensyahadatan berlansung, terlebih dahulu dilakukan konfirmasi identitas untuk menghindari adanya klaim atau fitnah. Sehingga bisa dipastikan bahwa Mr. Richard Bukovec bukan mualaf palsu.
Prosesi pensyahadatan pun dimulai dengan membaca kalimat basmalllah terlebih dahulu. Kemudian 2 kalimat syahadat beserta artinya dalam bahasa Indonesia.
Sebelum prosesi pensyahatan, Bunda Etika Noor dari pihak MCN Aya Sofya Indonesia memberikan pemaparan singkat tentang perbedaan orang Atheis dan orang beragama dalam mempercayai Tuhan.
“Jika melihat dari keberadaan alam semesta maka sudah pasti ada yang menciptakannya sebut saja sang pencipta, Tuhan.
Orang Atheis mungkin memikirkan miliaran saraf manusia dapat bekerja secara sistematis itu terbentuk secara sendiri, semua kejadian dialam semesta ini terjadi secara alamiah.
Tetapi seperti robot pasti dibuat oleh seorang ahli bukan menciptakan dirinya sendiri. Itulah berbedaan antara orang Atheis dan orang yang beragama. Kebanyakan orang mempercayai bahwa ada yang menciptakan,” ucapnya.
Ia juga mengatakan bahwa seseorang harus memiliki agama karena Tuhan memang ada, terbukti dengan adanya alam semesta.
Selain itu orang Atheis banyak meyakini bahwa tidak ada kehidupan setelah kematian.
Padahal keyakinan tentang ini penting agar ada pertanggungjawaban atas semua perbuatan yang dilakukan manusia selama di dunia, sehingga dengan begitu manusia tidak bisa berbuat seenaknya. [Ln]