HARTA adalah aset berharga yang memfasilitasi hidup. Sayangnya, tak semua orang menyadari bahwa yang paling berharga setelah iman dan Islam adalah keluarga.
Semua harta yang dimiliki pasti akan ada bekasnya. Rumah yang sudah dijual akan menjadi bekas rumah kita. Begitu pun dengan mobil, motor, dan lainnnya.
Pada saatnya, benda-benda itu tak lagi sebagai milik kita. Bisa karena meninggalkan kita, atau kita yang meninggalkan mereka. Jadilah semua itu menjadi bekas milik kita.
Namun begitu, ada yang menjadi millik kiita, di bawah tanggung jawab kita, yang nilainya tanpa bekas alias abadi sampai di akhirat esok.
Yaitu, orang tua dan anak-anak kita. Sementara untuk istri atau suami, selama tidak terjadi perpisahan status, juga akan memiliki ikatan yang abadi.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya. Dan aku yang terbaiik untuk keluargaku.”
Meski Nabi sangat sibuk, beliau tak pernah menzalimi anak, cucu, dan istri-istrinya.
Nabi selalu hadir untuk mereka. Selalu bersama dalam kasih sayang yang tulus untuk mereka..
Sedemikian tingginya cinta Nabi kepada keluarganya, Allah subhanahu wata’ala mengistimewakan kecintaan kepada keluarga Nabi.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
قُلْ لَّاۤ اَسْئَـــلُـكُمْ عَلَيْهِ اَجْرًا اِلَّا الْمَوَدَّةَ فِى الْقُرْبٰى ۗ
“Aku tidak meminta kepadamu sesuatu imbalan pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan.” (QS. Asy-Syura 42: Ayat 23)
Sebagian mufasir menjelaskan, ayat ini menjelaskan bahwa kecintaan kepada keluarga Nabi menjadi penghormatan khusus untuk Nabi shallallahu’alaihi wasallam.
Karena itulah kita diajarkan untuk bershalawat kepada Nabi dan jjuga untuk keluarga beliau shallallahu ‘alaihi wasallam.
Begitu pun cinta dari orang-orang soleh kepada keluarganya. Mereka Allah berikan kekhususan hak syafaat agar bisa berkumpul dengan seluruh keluarganya di surga.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَا تَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِ يْمَا نٍ اَلْحَـقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَاۤ اَلَـتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ ۗ كُلُّ امْرِئٍ بِۢمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ
“Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. At-Tur 52: Ayat 21)
Kebersamaan sebuah keluarga mukmin ternyata tidak hanya di dunia saja. Tapi juga di surga nanti.
Jadi, rasanya tak ada yang lebih berharga di dunia ini setelah iman dan Islam selain cinta keluarga.
Cintai mereka sebagaimana kita memperoleh cinta dari Allah subhanahu wata’ala. Jaga dan lindungi mereka sebagaimana Allah menjaga dan melindungi kita. [Mh]