ChanelMuslim.com- Dosa ada yang besar dan ada yang kecil. Orang menjauhi yang besar. Tapi, kadang akrab dengan yang kecil. Padahal, racun segayung dan yang seujung sendok sama-sama mematikan.
Semua kita selalu menjauhi dosa besar. Mulai dari menyekutukan Allah, berzina, minuman keras, berjudi, membunuh, menikmati harta riba, dan lainnya. Jangankan melakukannya, mendengar kata itu disebut saja rasanya sudah tidak nyaman.
Namun, begitukah dengan yang kecil? Seperti, berlebih-lebihan bicara, mengolok-olok sahabat sendiri, hobi tidak tepat janji, bohong kecil, dan lainnya. Masih banyak lagi yang tergolong dosa kecil. Sedemikian kecilnya, mungkin kita pun nyaris tak lagi menganggapnya sebagai dosa.
Siapa sangka, ada seorang wanita ahli ibadah di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dikabarkan mendapat siksa neraka lantaran mengurung kucing tanpa memberi makan.
Orang-orang pun menganggapnya hal sepele. Hanya sekadar kucing. Ada kucing yang hidup terurus. Dan banyak yang hidup liar tanpa ada yang memikirkan untuk memberinya makan, menyediakan tempat tinggal, merawatnya ketika sakit. Dan sudah menjadi hal biasa, kucing mati tergeletak begitu saja. Tak akan ada delik hukum tentang kasus seperti ini.
Mungkin, pikiran itulah yang dirasakan wanita di masa Nabi itu. Mungkin ia ingin menghukum kucingnya. Atau ada hal lain. Dan kalau pun kucing itu mati, tak akan ada seorang pun di masyarakat itu yang menggugatnya. “Ah, cuma kucing, kok! Biasa aja kalau mati!”
Namun, dosa yang dianggap kecil itu, ternyata tergolong besar di sisi Allah subhanahu wata’ala. Seberapa besar pun amal ibadah wanita itu, ia akhirnya merasakan neraka, lantaran seekor kucing yang ia kurung tanpa memberinya makan.
Ada juga wanita lain di masa Nabi merasakan hal yang hampir sama. Kasusnya bukan dengan kucing. Tapi dengan tetangganya. Meski ia banyak ibadah, Allah menghukumnya masuk neraka selama kurang lebih 70 tahun lantaran memperolok-olok tetangganya.
Astagfirullah, 70 tahun bukan waktu yang sebentar. Rentang waktu yang sangat lama. Bahkan yang bisa hidup di dunia dengan usia itu pun tergolong yang beruntung. Usianya sangat panjang. Mungkin, masih bisa bertemu dengan cicit.
Itu kalau kita merasakan rentang waktu 70 tahun dalam hidup saat ini. Lalu, bagaimana jika merasakan waktu selama itu untuk merasakan azab di jurang neraka. Beberapa bulan dalam penjara manusia saja menderitanya bukan main. Apalagi di neraka jahanam selama puluhan tahun. Na’uzubillah. Semoga kita terhindar dari hal itu. Meskipun, setelah itu masuk surga.
Seorang sahabat Nabi bernama Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, pernah menyampaikan sebuah ungkapan prihatin Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang dosa kecil ini. “Sungguh kalian melakukan amal (dosa) yang lebih tipis dari rambut dalam pandangan kalian. Meskipun kami (di masa Nabi saw.) memandangnya sebagai hal yang merusak.” (HR. Bukhari)
Karena yang terkesan kecil, sedikit, jika dilakukan terus-menerus akan menjadi besar dan banyak. Seorang pun akhirnya tidak menyadari bahwa dosa yang dianggapnya kecil itu berakhir dengan penampakan yang luar biasa.
Saatnya memuhasabahi diri sendiri. Seberapa besar dan banyak dosa-dosa kecil kita. Agar kita tidak berjumpa dengan Allah kelak, dengan dosa-dosa kecil yang bertumpuk banyak. [Mh]