ChanelMuslim.com- Bersedekah tidak selalu dengan uang. Tasbih itu sedekah. Tahmid sedekah, tahlil sedekah, dakwah sedekah; menyingkirkan duri dari jalan pun sedekah.
Generasi terbaik umat ini, para sahabat radhiyallahum ajma’in, pernah mengungkapkan curhatnya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Mereka merasa iri dengan para sahabat yang kaya tapi sholeh. Menariknya, irinya mereka bukan pada kelebihan harta. Tapi karena kemampuan bersedekah yang lebih dari mereka.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menenangkan mereka. Mereka pun mendapat pelajaran dari Nabi bahwa sedekah itu tidak melulu dengan harta.
Nabi bersabda, “Sesungguhnya setiap ucapan tasbih itu sedekah, tahmid juga sedekah, tahlil sedekah, mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran juga sedekah. Dan menyingkirkan duri dari jalan pun sedekah….”
Bahkan Nabi juga mengatakan, “Dan hubungan intim kalian dengan istri pun sedekah.” Para sahabat sempat terheran.
Mereka mengatakan, “Ya Rasulullah, apakah tentang syahwat di antara kami juga termasuk sedekah?” Nabi menjawab, Kalau syahwat disalurkan ke tempat yang haram akan ada dosa, maka ke tempat yang halal akan ada pahala.
Itulah sedekah. Suatu amalan yang sangat diidam-idamkan seseorang yang mengalami akhir yang buruk atau su’ul khatimah.
Di saat yang kritis dalam proses kematian, mereka mengatakan, “Wahai Rabbku, berikanlah kami penundaan sebentar saja. Niscaya, kami akan bersedekah dan menjadi hambaMu yang sholeh.”
Nyawa kita masih melekat di badan. Fisik pun masih segar bugar. Kesempatan beramal masih terpampang luas. Bersedekahlah!
Dengan apa? Dengan apa saja yang kita punya dan kita bisa. Kalau sekadar menyingkirkan duri dari jalan saja itu bernilai sedekah. Tentu, menyingkirkan masalah yang dihadapi saudara kita akan jauh lebih bernilai dari itu.
Bersedekahlah dengan apa saja yang kita punya dan bisa. Bersedekahlah selagi bisa. Dan bersedekahlah sebelum hanya basa-basi di saat genting kematian. [Mh]