ChanelMuslim.com-Jika Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sudah diajarkan kemampuan manipulatif sejak dini, mereka akan produktif ketika dewasa. Demikian diungkapkan Direktur Rumah Autis Bekasi, Ismunawaroh, Senin (27/8/2018).
Rumah Autis Cagar Foundation Kota Bekasi menyelenggarakan kegiatan “Pelatihan Kaos Pelangi Remaja/Individu Berkebutuhan Khusus” pada Senin (27/8/2018) bertempat di Rumah Autis Kota Bekasi, Jalan Al-Husna, Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi.
[gambar2]
Kegiatan ini mendapat dukungan langsung dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI melalui Deputi bidang Pemberdayaan Pemuda Bidang Tenaga Kepemudaan Layanan Khusus.
Latar belakang kegiatan ini adalah pentingnya menyiapkan kemandirian dan keterampilan sejak dini untuk Individu berkebutuhan khusus.
“Jika ABK sudah diajarkan kemampuan manipulatif sejak dini, mereka akan produktif ketika dewasa. Keterampilan yang disesuaikan dengan kemampuan individu berkebutuhan khusus agar dapat berkarya, produktif, dan menjadi bagian dari masyarakat,” ujar Penanggung jawab kegiatan, sekaligus Direktur Rumah Autis Bekasi, Ismunawaroh.
[gambar1]
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan keterampilan kepada remaja/individu berkebutuhan khusus untuk bekal kehidupan.
Kedua, remaja/Individu berkebutuhan khusus dapat mengisi waktu dengan hal-hal yang produktif dan bermanfaat serta ketiga, karena remaja/individu berkebutuhan khusus menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga masyarakat.
[gambar3]
Sebanyak 60 remaja dan dewasa berkebutuhan khusus Rumah Autis dari 7 Cabang Rumah Autis yang ada yaitu Bekasi , Tangerang, Gunung Putri, Bogor, Depok, Tanjung Priok dan Karawang menjadi peserta kegiatan ini.
[gambar4]
Pihak Kemenpora dalam sambutannya saat opening acara Pelatihan Membuat Kaos Pelangi dengan Metode Celup Ikat menyatakan sangat mengapresiasi Rumah Autis dalam memberikan layanan vokasional terutama untuk Remaja Autis dan Berkebutuhan Khusus lainnya dengan metode pelatihan dan belajar yang menyenangkan.
“Penyandang autis yang mengalami hambatan emosi pun dapat melakukan aktivitasnya dengan baik dan tertib sehingga terbangun kemandirian sosial serta membangun kepercayaan diri para remaja pemuda pemudi berkebutuhan khusus ini,” ujar Wa Ode Nadiah Nasrawati, perwakilan Asisten Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Bidang Tenaga Kepemudaan Layanan Khusus.
[gambar5]
Kemenpora berharap ini bukan saja menjadi tugas orangtua maupun sekolah namun ke depannya diharapkan pemerintah bisa hadir dan bertugas mengantar para penyandang autis ini bisa mendapatkan kesempatan berkarya dan bekerja untuk masa depannya seperti tagline kegiatan ini, Remaja Bahagia, Remaja Mandiri.
Pelatihan Kaos Pelangi dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi pagi dan siang dengan masing-masing peserta per sesi berjumlah 30 orang.
Para panitia dan pendamping yang bertugas juga adalah pemuda pemudi relawan Rumah Autis yang berusia di bawah 30 tahun.
“Mereka berkontribusi menjadi pengajar Penyandang berkebutuhan khusus di usia mudanya. Semoga bisa jadi insipirasi pemuda pemudi di Indonesia untuk terus bergerak berkontribusi untuk Indonesia terutama dalam bidang layanan khusus,” pungkas Ismunawaroh. [ind/bekasimedia]