ChanelMuslim.com – Pahlawan dari Persi telah datang. Dan dari Persi agama Islam nanti dianut oleh orang-orang Mukmin yang tidak sedikit jumlahnya. Dari kalangan mereka muncul pribadi-pribadi istimewa yang tiada taranya, baik dalam bidang keilmuan dan keagamaan, maupun dalam ilmu pengetahuan dan keduniaan.
Dan memang, salah satu dari keistimewaan dan kebesaran Islam ialah, setiap memasuki suatu negeri dari negeri-negeri Allah, maka dengan keajaiban luar biasa dibangkitkanya setiap keahlian, digerakkannya segala kemampuan serta digalinya bakat-bakat terpendam dari warga dan penduduk negeri itu.
Hingga bermunculan filosof-filosof Islam, dokter-dokter Islam, ahli-ahli falak, ahli-ahli ilmu pasti Islam, dan penemu-penemu mutiara Islam.
Ternyata bahwa pentolan-pentolan itu berasal dari setiap penjuru dan muncul dari setiap bangsa. Hingga masa-masa pertama perkembangan Islam penuh dengan tokoh-tokoh luar biasa dalam segala lapangan. Baik cita maupun krasa, yang berlainan tanah air dan suku bangsanya, tetapi satu agamanya.
Pahlawan dari Persi dan Strategi Perangnya (1)
Dan perkembangan yang penuh berkah dari agama ini telah lebih dulu diramalkan oleh Rasulullah Saw, bahkan beliau telah menerima janji yang berat dari Tuhannya Yang Maha Besar lagi Maha Mengetahui.
Pada suatu hari diangkatlah baginya pemisah dari tempat dan waktu, hingga disaksikannyalah dengan mata kepada panji-panji Islam berkibar di kota-kota di muka bumi serta di istana dan mahligai-mahligai para pendukungnya.
Salman Al-Farisi sendiri turut menyaksikan hal tersebut, karena ia terlibat dan mempunyai hubungan erat dengan kejadian itu. Peristiwa itu terjadi waktu perang Khandaq, yaitu pada tahun kelima hijrah.
Beberapa orang pemuka Yahudi pergi ke Mekkah menghasut orang-orang musyrik dan golongan-golongan kuffar agar bersekutu menghadap Rasulullah dan Kaum Muslimin, serta mereka berjanji akan memberikan bantuan dalam perang penentuan yang akan menumbangkan serta mencabut urat akar agama baru ini.
Siasat dan taktik perangpun diaturlah secara licik, bahwa tentara Quraisy dan Ghathfan akan menyerang kota Madinah dari luar, sementara Bani Quraidha (Yahudi) menyerangnya dari dalam, yaitu dari belakang barisan Kaum Muslimin sehingga mereka akan terjepit dari dua arah, karenanya mereka akan hancur lumat dan hanya tinggal nama belaka.
Demikianlah pada suatu hari, Kaum Muslimin tiba-tiba melihat datangnya pasukan tentara yang besar mendekati kota Madinah, membawa perbekalan banyak dan persenjataan lengkap untuk menghancurkan. [Ln]
Bersambung…
Baca Juga: Pahlawan dari Persi dan Strategi Perangnya (2)