ChanelMuslim.com – Untuk menjadi keluarga Indonesia yang beradab kita bisa meneladani bagaimana Rasulullah membangun keluarga.
Tanggal 12 Rabiul Awal tahun gajah di Makkah, lahir seorang nabi agung rahmat bagi manusia dan seluruh alam semesta dialah Muhammad Rasulullah saw rahmatan lil ‘alamin.
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS. Al Anbiya: 107)
Rasulullah saw adalah teladan utama (Uswah) bagi kita semua, beliau memberi contoh (berbuat) sebelum menyuruh (mengatakan). Ini pulalah ‘hakikat keteladanan’ yang harus melekat pada diri setiap umatnya.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS al-Ahzab [33]: 21).
Rasulullah saw memang suri teladan yang baik. Indikator keteladanan beliau itu berbuat sebelum berucap (bersabda).
Setiap langkah hidup Rasulullah saw adalah keteladanan yang tidak sulit dipraktekkan termasuk keteladanan beliau dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Rasulullah saw dalam membangun rumah tangga sama sekali tidak mementingkan bentuk luar.
Beliau tidak tertarik untuk membangun rumah dengan sesuatu yang menyengsarakan akal, hati dan jiwa penghuninya. Rumah ideal bagi beliau adalah rumah yang penghuninya berdiri kokoh di atas nilai keimanan, moralitas dan keutamaan rumah yang diliputi ketenangan, limpahan cinta dan kasih sayang.
Baca Juga: Ciri-ciri Pemuda Muslim yang Adil dan Beradab
Menjadi Keluarga Indonesia yang Beradab dengan Meneladani Rasulullah
Di tengah aktivitas dakwah Rasulullah saw bukan berarti beliau abai terhadap keluarga. Rasulullah justru menjadi panutan utama dalam keluarga.
Rasulullah saw juga memberikan keteladanan bagaimana bersikap lemah lembut kepada istri, anak-anaknya dan cucunya. Kelembutan hati Rasulullah saw ternyata tidak hanya ditujukan kepada keluarganya sendiri tetapi juga kepada anak-anak, wanita dan orang tua yang ada di lingkungannya.
Kasih sayang Rasulullah saw terhadap anak-anaknya disebutkan dalam sebuah hadits dari Anas ibn Malik yang sehari-hari selalu bersama Nabi. “Aku belum pernah melihat seseorang yang lebih sayang kepada keluarganya selain Rasulullah saw.”
Sebagai seorang ayah yang baik, Rasulullah saw juga merupakan teladan bagi para suami. Beliau kerap membantu pekerjaan istrinya tanpa ragu dan canggung. Dalam riwayat Ahmad disebutkan bahwa suatu hari, Aisyah ra. pernah ditanya tentang aktivitas beliau saat di rumah.
Aisyah kemudian menjawab, “Rasulullah saw biasa menjahit pakaiannya, memperbaiki sandalnya, dan mengerjakan apa yang dikerjakan kaum pria di rumah.”
“Berpesanlah kalian kepada para wanita dengan kebaikan. Karena mereka laksana tawanan di sisi kalian,” Demikian yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim.
“Janganlah marah seorang pria mukmin kepada seorang wanita mukmin. Jika tidak menyukai satu perangai darinya, maka sukailah perangai lainnya,” (Muslim dan Ahmad).
Dari beberapa contoh keteladanan Rasulullah saw di atas, semoga menjadi pelajaran penting kepada kita semua khususnya keluarga Indonesia untuk terus menjadikan Rasulullah saw teladan utama dalam berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara.[ind/SalimahSulsel]