ChanelMuslim.com – Meninggalnya Nabi Musa tidak membuat ekspedisi Baitul Maqdis dihentinkan. Yusya bin Nun yang bertindak sebagai panglima tertinggi melanjutkan ekspedisi tersebut.
Baca Juga: Mengenal Yusya bin Nun, Penakluk Baitul Maqdis (1)
Kalangan yang Tidak Ikut Ekspedisi Baitul Maqdis
Sebelum berangkat, Yusya memberikan perintah kepada beberapa kalangan agar tidak ikut dalam ekspedisi tersebut.
Mereka adalah laki-laki yang baru saja menikah, sementara ia belum sempat menikmati hari-hari pertamanya.
Kemudian, seseorang yang sedang membangun rumahnya, sementara atap belum terpasang.
Seseorang yang memiliki kambing atau unta bunting dan ia sedang menanti kelahirannya.
Hikmah dari instruksi tersebut adalah agar setiap prajurit Bani Israil yang berangkat dapat fokus dan konsentrasi dalam ekspedisi ini.
Target utama pasukan ini adalah merebut Baitul Maqdis dari tangan orang-orang jahat dan zalim.
Pasukan ini pun berhasil menaklukan Ariha.
Wilayah tersebut termasuk dalam kategori kota padat di wilayah Yordan, Syam.
Jarak Arilha dari Baitul Maqdis dapat ditempuh dalam sehari dengan berkuda.
Selain itu, Ariha adalah kota yang ditunjuk Umar bin Khattab untuk menjadi lokasi penampungan kaum Yahudi yang diusir dari kota Madinah pada masa kekhilafahannya.
Baca Juga: Empat Ribu Roti Diberikan ke Massa Aksi Indonesia Bebaskan Baitul Maqdis
Matahari Ditenggelamkan Terlambat
Pasukan yang dipimpin Yusya bin Nun pun akhirnya sampai di Baitul Maqdis.
Akan tetapi, matahari telah bergerak condong ke barat.
Dalam menaklukkan Baitul Maqdis, tentu membutuhkan waktu lebih dari sekadar rentang antara Asar sampai tenggelamnya matahari.
Hari itu adalah hari Jum’at.
Apabila pertempuran melewati senja tenggelam di ufuk barat dan hari pun berganti menjadi hari Sabtu, maka pasukan ini tidak bisa berperang.
Hari Sabtu adalah hari suci bagi Bani Israil, sehingga harus sangat dihormati dan dimuliakan.
Yusya bin Nun pun berbicara kepada matahari.
“Engkau sedang menjalankan perintah, aku juga saat ini sedang melaksanakan perintah Allah.
Tahanlah matahari ini barang sesaat untukku.”
Inilah yang menjadi peristiwa luar biasa dari Yusya.
Doanya dikabulkan oleh Allah dan kemenangan Bani Israil pun dapat diraih sebelum matahari tenggelam di ujung barat. [Ind/Camus]