ChanelMuslim.com – Yusya bin Nun adalah seorang sahabat Nabi Musa yang kerap mendampingi perjalanan Nabi Musa. Namun, nama sahabat ini tidak secara gamblang disebutkan dalam Al-Qur’an, tetapi namanya cukup dikenal.
Baca Juga: Hayya tentang Kepedulian Milenial kepada Sesama dan Baitul Maqdis
Yusya bin Nun Mendampingi Perjalanan Nabi Musa Mencari Nabi Khidir
Dilansir dari channel telegram KisahIslami, Ustaz Abu Nasim Mukhtar menuliskan bahwa ada orang lain yang selalu menyertai dan menemani Nabi Musa dalam perjalanan mencari Nabi Khidir.
Orang itu adalah Yusya bin Nun.
Selain itu, nama Yusya juga tidak dapat dipisahkan dari sebuah peristiwa besar dan luar biasa pada masanya.
Peristiwa yang menandai kebesaran dan kekuatan Allah, sehingga menjadi bukti bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah.
Peristiwa ini adalah ketika matahari pernah terlambat untuk tenggelam di ufuk barat melebihi batas waktunya.
Rsulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.
“Sesungguhnya matahari tidak pernah tertahan atas manusia kecuali untuk Yusya’ saat hari-hari perjalanannya menuju Baitul Maqdis.”
[HR. Ahmad dan dishahihkan Asy Syaikh Al-Albani dalam Ash Shahihah (il. 1/hal. 348)].
Tujuan dari tertahannya matahari adalah memberi kesempatan kepada Yusya dan seluruh pasukannya untuk mengalahkan musuh dan dapat meraih kemenangan pada hari Jum’at sebelum matahari tenggelam.
Hadits di atas menjadi bukti akan keistimewaan khusus untuk Yusya bin Nun.
Ada beberapa riwayat lain yang menunjukkan bahwa matahari juga pernah tertahan untuk nabi lainnya.
Contohnya adalah Nabi Musa, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Muhammad, dan Ali bin Abi Thalib.
Namun, semua riwayat tersebut lemah dan tidak dapat dijadikan argumen yang sah.
[Ash shahihah jil. 1/hal 348]
Baca Juga: Nabi Musa dan Penunggang Kuda
Ekspedisi Baitul Maqdis
Sementara itu, kisah penaklukan Baitul Maqdis oleh Yusya dimulai ketika Nabi Musa berusaha untuk merebut kembali tanah suci tersebut.
Ratusan ribu prajurit telah menyatakan tekad dan kesiapannya untuk mengiringi Musa dalam ekspedisi tersebut.
Masing-masing suku besar membawa bendera serta panglimanya.
Namun, sebelum rencana tersebut terlaksana, Nabi Musa lebih dahulu wafat.
(Bersambung pada bagian kedua)
[Ind/Camus]