ChanelMuslim.com – Kisah Tamim Ad Dari, seorang sahabat Rasulullah yang pernah bertemu dajjal berlanjut dengan kebingungannya ketika melihat orang yang terikat.
Kami katakan, “Celaka kamu. Apa kamu ini?”
Ia menjawab, “Kalian telah mampu mengetahui tentang aku, maka beritakan kepadaku siapa kalian ini?”
Baca Juga: Kisah Rasulullah dan Sahabat Tentang Kejujurannya
Tamim Ad Dari saat Bertemu Dajjal
“Kami ini orang-orang dari Arab. Kami menaiki kapal dan ternyata kami bertepatan mendapati laut sedang bergelombang luar biasa, sehingga dipermainkan ombak selama satu bulan lamanya, sampai terdampar di pulaumu ini.
Kami pun naik perahu kecil, lalu memasuki pulau ini dan bertemu dengan binatang yang sangat lebat dan kaku rambutnya. Tidak diketahui mana qubulnya dan mana duburnya karena lebatnya rambut.
Orang itu pun mengatakan, “Kabarkan kepadaku tentang pohon-pohon kurma di Baisan.” (Baisan sebuah kota di Palestina)
Kami mengatakan, “Tentang apanya engkau meminta beritanya?”
Ia pun menjawab “Aku bertanya kepada kalian tentang pohon kurmanya, apakah masih berbuah?” katanya. Kami menjawab, “Ya.”
Ia mengatakan, “Sesungguhnya hampir-hampir ia tidak akan mengeluarkan buahnya. Kabarkan kepadaku tentang danau Thabariyyah.”
Kami jawab, “Tentang apa engkau meminta beritanya?”
“Apakah masih ada airnya?” jawabnya. Mereka menjawab, “Danau itu banyak airnya.”
Ia mengatakan, “Sesungguhnya hampir-hampir airnya akan hilang.”
“Kabarkan kepadaku tentang mata air Zughar.” Mereka mengatakan, “Tentang apanya kamu minta berita?”
“Apakah di mata air itu masih ada airnya? Dan apakah penduduknya masih bertani dengan airnya?”
Kami katakan, “Ya, mata air itu deras airnya dan penduduknya bertani dengannya.”
Ia mengatakan, “Kabarkan kepadaku tentang Nabi yang tidak bisa membaca dan menulis, apa yang dia lakukan?”
Mereka menjawab, “Ia telah muncul dari Makkah dan tinggal di Yatsrib (Madinah).”
Ia mengatakan, “Apakah orang-orang Arab memeranginya?”
Kami menjawab, “Ya.” Ia mengatakan lagi, “Apa yang dia lakukan terhadap orang-orang Arab?”
Maka kami beritakan bahwa ia telah menang atas orang-orang Arab di sekitarnya dan mereka taat kepadanya. Ia mengatakan, “Itu sudah terjadi?” Kami katakan, “Ya.”
Ia mengatakan, “Sesungguhnya baik bagi mereka untuk taat kepadanya.
Baca Juga: Kisah Sahabat Nabi: Safinah, Maula Rasulullah
Turun dalam Waktu 40 Malam
Dan aku akan beritakan kepada kalian tentang aku, sesungguhnya aku adalah Al-Masih (Dajjal). Dan hampir-hampir aku diberi izin untuk keluar sehingga aku keluar lalu berjalan di bumi.
Tidak aku tinggalkan satu negeri pun kecuali aku akan turun padanya dalam waktu 40 malam kecuali Makkah dan Thaibah (Madinah), keduanya haram bagiku.
Setiap kali aku akan masuk pada salah satunya, malaikat menghadangku dengan pedang terhunus di tangannya, menghalangiku darinya.
Dan sesungguhnya pada setiap celahnya (dua kota itu) ada para malaikat yang menjaganya.”
Fathimah binti Qais mengatakan, Rasulullah bersabda dengan menusukkan tongkatnya di mimbar sambil mengatakan, “Inilah Thaibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah, yakni Al-Madinah. Apakah aku telah beritahukan kepada kalian tentang hal itu?”
Para sahabat menjawab, “Ya.” Nabi bersabda, “Sesungguhnya cerita Tamim menakjubkanku, di mana sesuai dengan apa yang kuceritakan kepada kalian tentangnya (Dajjal), serta tentang Makkah dan Madinah.
Ketahuilah bahwa ia berada di lautan Syam atau lautan Yaman; tidak, bahkan dari arah timur. Tidak, dia dari arah timur. Tidak, dia dari arah timur. Tidak, dia dari arah timur, dan beliau mengisyaratkan dengan tangannya ke arah timur.”
Fathimah mengatakan, “Ini saya hafal dari Rasulullah.”
Sahabat Muslim, semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah ini dengan selalu meyakini bahwa hari kiamat itu pasti terjadi.
Oleh sebab itu, sebelum dajjal benar-benar muncul, mari kita selalu meningkatkan ibadah kepada Allah, menaati perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya agar kita dijauhkan dari fitnah dajjal. [Cms]