ChanelMuslim.com – Lepasnya Cordoba membuat para penduduk Muslim harus keluar dari kota tersebut. Hanya Kaum Yahudi dan orang-orang Muslim yang telah membantu sang raja selama masa pengepungan, yang diizinkan untuk tetap tinggal di dalam kota, bersama dengan orang-orang Katholik Mozarab.
Baca Juga: Kisah Lepasnya Cordoba dari Kekuasaan Islam
Penduduk Muslim Cordoba Diharuskan Tunduk dan Pasrah
Hal yang menyakitkan hati ialah ketika penduduk Muslim Córdoba diharuskan tunduk dan pasrah begitu saja menyambut kedatangan Raja Ferdinand III dan pasukannya yang memasuki kota sebagai penguasa baru pada 6 Juli 1236.
Mereka juga dipaksa untuk menyaksikan para tawanan perang Muslim membawa lonceng Gereja Santiago de Compostela di pundak mereka.
Raja Ferdinand III bersama dengan Uskup Toledo, Cuenca, Osma, dan Baeza lalu menuju ke Masjid Raya Córdoba.
Di masjid terbesar di seluruh Dunia Islam masa itu yang juga peninggalan Dinasti Umayyah II, Raja Ferdinand III memerintahkan pemasangan kayu salib dan bendera Kerajaan Castile di menaranya, sebagai pertanda bahwa masjid megah dan indah tersebut secara resmi telah ditahbiskan menjadi Gereja Kathedral de Nuestra Señora de la Asunción/Gereja-Kathedral Diocese Córdoba.
Orang-orang Castile sendiri menyebutnya dengan nama “Mezquita-Catedral de Córdoba” yang berarti “Kathedral Masjid Córdoba.” Kemudian diangkatlah Lope de Fitero sebagai Uskup Córdoba.
Puluhan ribu penduduk Muslim lalu meninggalkan Córdoba menuju ke kota-kota lain di Andalusia yang masih dikuasai oleh Muslim, seperti Sevilla, Jaén, Granada dan lain-lain, maupun ke Afrika Utara.
Baca Juga: Kisah Lepasnya Cordoba dari Kekuasaan Islam (2)
Ulama-ulama yang Meninggalkan Cordoba
Mereka meninggalkan peradaban dan lambang kemuliaannya yang dibanggakan selama berabad-abad.
Beberapa ulama yang meninggalkan Córdoba pada 1236, ialah Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad Al-Qurthubi/Imam Al-Qurthubi (1214-1273 M, penulis Kitab Tafsir Al-Qurthubi dan At-Tadzkirah) yang berhijrah ke Mesir, Abu Ja’far Ahmad bin Muhammad Al-Qhaisi atau Ibnu Abi Hujjah, salah seorang ulama yang dijadikan rujukan oleh penduduk Muslim Córdoba (wafat 1246).
Kemhdian, ada Abu Sulaiman Rabi’ bin Abdurrahman bin Ahmad Al-Ashari atau Ibnu Ubay, seorang ulama dan juga Qadhi Córdoba terakhir yang wafat di Sevilla pada 1236, dan Abu Al-Hasan Ali bin Qathral Al-Anshari atau Ibnu Qathral, seorang ulama fiqih Mazhab Maliki, yang wafat di Marrakesh, ibukota Dinasti Al-Muwahhidun di Al-Maghrib Al-Aqsa (Maroko) pada 1254.
Sahabat Muslim, semoga ada hikmah yang bisa kita ambil dari kisah ini. [Cms]
(Tulisan ini juga mengambil sumber dari:
1. Erlangga Ibrahim dan Syahrizal Budi Putranto. 2016. Jejak Islam di Spanyol dan Portugal. Jakarta: Batara Media.
2. Polly Duxfield. 2019. ‘The Siege and Conquest of Cordoba in the Crónica particular de San Fernando: A Translation and Discussion.” Xanthos: A Journal of Foreign Literatures and Languages. Vol. 1.
3. Raghib As-Sirjani. 2015. Bangkit dan Runtuhnya Andalusia, Jejak Kejayaan Peradaban Islam di Spanyol. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
4. Tariq Suwaidan. 2015. Dari Puncak Andalusia. Jakarta: Zaman.
5. http://jeelsalamah.org/imam-al-qurthubi-dan-kitab-tafsirnya/
6. https://wikimuslim.or.id/imam-al-qurtubi/)