ChanelMuslim.com – Kisah murid tukang sihir yang beriman kepada Allah berlanjut dengan kabar kehebatan murid itu terdengar oleh seorang teman duduk raja yang mana dia adalah seorang buta.
Kemudian, ia membawa harta yang banyak seraya mengatakan, “Aku akan berikan harta ini kepadamu bila engkau bersedia menyembuhkan penyakitku.”
Baca Juga: Kisah Murid Tukang Sihir yang Beriman kepada Allah (1)
Murid Tukang Sihir yang Membuat Teman Duduk Raja Menjadi Beriman kepada Allah
Sang anak menjawab, “Sesungguhnya aku tidaklah bisa menyembuhkan siapa pun dan yang bisa menyembuhkan hanyalah Allah.
Kalau engkau beriman kepada Allah maka aku akan berdoa kepada-Nya untuk kesembuhanmu.”
Maka ia pun beriman kepada Allah dan Allah pun menyembuhkan penyakitnya.
Kemudian, datanglah teman raja itu menemui sang raja dan duduk sebagaimana biasanya.
Sang raja pun heran seraya mengatakan, “Siapakah yang telah mengembalikan pandanganmu?”
Temannya itu menjawab, “Rabb-ku.” sang raja melanjutkan, “Apakah engkau memiliki Rabb selain aku?”
Jawabnya, “Ya, Dia adalah Rabb-ku dan Rabb-mu juga.”
Mendengar itu, sang raja pun murka dan menyiksanya terus menerus sampai sang anak yang merupakan murid tukang sihir tadi datang.
Baca Juga: Kisah Abu Thalib Teguh Melindungi Rasulullah
Sang Raja Menyiksa Murid Tukang Sihir
Anak itu pun datang. Sang raja berujar, “Wahai anakku, sekarang engkau telah memiliki kepandaian sihir, sehingga bisa menyembuhkan orang yang buta dan juga bisa menyembuhkan penyakit kusta dan lain sebagainya.”
Sang anak kembali menjawab, “Sesungguhnya aku tidak bisa menyembuhkan siapa pun dan hanya Allah-lah yang bisa menyembuhkan.”
Akhirnya sang raja pun menyiksanya dan terus menyiksanya sampai si anak menunjukkan siapa rahib yang sering ia temui.
Sang rahib pun didatangkan. Raja kemudian berkata, “Berhentilah dari agamamu!” Rahib tentu saja merasa enggan.
Sang raja meminta gergaji kemudian diletakkan tepat di tengah kepala rahib dan dibelahlah tubuhnya sampai terbelah menjadi dua bagian.
Kemudian, didatangkan pula teman duduk sang raja tersebut, dan dikatakan kepadanya: “Berhentilah dari agamamu!”
Demikian pula, ia pun sudah enggan. Oleh sebab itu, sang raja melakukan apa yang dilakukannya kepada rahib tadi. [Cms]
(Bersambung pada bagian ketiga)