ChanelMuslim.com–Banyak alasan untuk menjadi Calon Legislatif (Caleg), di antaranya karena ingin memperjuangkan nasib rakyat. Dwi Hariyadi, seorang tukang sampah di Kota Malang juga menjajal keberuntungannya dalam pencalonan anggota legislatif DPRD Malang.
Dwi sendiri telah menasbihkan hidupnya sebagai tukang sampah selama 23 tahun. Lebih tepatnya ketika dirinya duduk di bangku kuliah semester tiga, jurusan pendidikan bahasa Inggris, IKIP Budi Utomo, Malang. Karena terbatas biaya, tanpa malu ia mencoba mengais rezeki tambahan di pekerjaan ini.
Profesi ini jelas bukan satu-satunya yang digeluti untuk menghidupi tiga anak dan satu isterinya. Ia juga menjadi guru honorer bahasa Inggris di SDN Saptorenggo 03, Pakis, Malang. Pria kelahiran Probolinggo ini juga menjadi Danton Linmas Kelurahan Madyopuro.
Di antara profesi-profesi tersebut, pendapatan terakhir justru berasal dari sampah. Gaji utama mencapai Rp 600 ribu per bulan dengan beberapa tambahan yang diberikan oleh orang-orang ditemuinya. Sementara gaji sebagai guru hanya sekitar Rp 200 ribu dengan jadwal temu tiga kali sepekan.
[gambar1]
Meski berhubungan dengan aroma sampah, Dwi nyatanya masih tetap setia dengan profesi ini. Di antara profesi lainnya, pengangkut sampah yang paling mendekati mencukupi kebutuhan hidupnya. Ia terus berusaha membantu membersihkan sampah-sampah di Kota Malang walau anak-anaknya terkadang acap malu dengan profesinya.
Di kehidupan sehari-hari, Dwi biasanya memiliki jadwal tersendiri dalam menjalankan profesinya sebagai tukang sampah. Ia biasanya akan mulai mengangkut sampah di sejumlah lokasi pukul 05.00 sampai 09.00 WIB. Kemudian dilanjutkan sebagai pengajar hingga tengah hari.
Meski awalnya ragu karena faktor ekonomi dan latar belakang yang berbeda dari lainnya, pria asal Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang ini akhirnya yakin untuk mencalonkan diri sebagai calon legislatif (caleg) untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang.
“Saya awalnya di minta mencalonkan itu nggak mau. Baru sampai yang keempat kali ditawarin ini saya baru mengiyakan,” tutur dia kepada radarmalang.id.
Pria yang sudah 23 tahun menjadi tukang sampah ini mendapat posisi di urutan ke-8 dari 18 nomor calon yang diusung oleh daerah pemilihan (dapil) 3, Kecamatan Kedungkandang.
Bermodalkan semangat dan kejujuran. Bapak tiga anak itu mantap melangkah maju menjadi Caleg dari Partai Keadilan Sejahtera. Semoga kisah Dwi Hariyadi berlanjut dari Tukang Sampah ke Parlemen.[ind/Republika]